Sabtu, 31 Juli 2010

Perkuat Dominasi Tafsir Negara Atas Al-Quran, Depag Luncurkan Terjemah Al-Quran Versi Resmi Baru Pemerintah

Untuk mencegah resistensi masyarakat, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Nasaruddin Umar berpesan kepada media agar upaya yang merupakan penyeragaman tafsir al-Quran oleh negara ini jangan diberitakan sebagai produk dominasi negara, sebagaimana dilansir Tempointeraktif.Com, “Bahaya, karena nanti akan timbul resistensi,” ujarnya.

Nasaruddin juga menambahkan bahwa terjemahan versi resmi negara yang baru ini diarahkan untuk memoderasi makna ayat-ayat al-Quran yang menurutnya berpotensi mengajak orang untuk beraliran keras, Menurut dia, "dalam terjemahan Al-Quran versi baru, hal itu lebih moderat."

Jauh hari sebelumnya, David E. Kaplan, mengungkapkan bahwa sekarang AS menggelontorkan dana puluhan juta dollar dalam rangka kampanye untuk--bukan hanya mengubah masyarakat muslim--tetapi juga untuk mengubah Islam itu sendiri. Menurut Kaplan, Gedung Putih telah menyetujui strategi rahasia, yang untuk pertama kalinya AS memiliki kepentingan nasional untuk mempengaruhi apa yang terjadi di dalam Islam. Sekurangnya di 24 negara muslim, AS secara diam-diam telah mendanai radio Islam, acara-acara TV, kursus-kursus di sekolah Islam, pusat-pusat kajian, workshop politik, dan program-program lain yang mempromosikan Islam moderat (versi AS). (Terjemahan dari David E. Kaplan, Hearts, Minds, and Dollars, www.usnews.com, 4-25-2005).

Temuan David E. Kaplan mengenai proyek AS di Dunia Muslim ini tampaknya bersesuaian juga dengan rekomendasi RAND Corp untuk negara-negara Barat khususnya Amerika Serikat, sebagaimana ditulis oleh Cheryl Benard dalam Civil Democratic Islam: Partners, Resources, and Strategies dalam rangka mendukung kelompok "modernis", diantaranya: Menerbitkan dan mendistribusikan karya-karya mereka dengan harga yang disubsidi, serta Menyebarkan pandangan dan penilaian mereka atas pertanyaan-pertanyaan fundamental terhadap penafsiran agama kepada khalayak pembaca untuk menandingi kaum fundamentalis.

Selain upaya penyeragaman tafsir al-Quran dengan versi resmi negara yang telah dimoderasi, upaya indoktrinasi moderatisme kepada masyarakat muslim ini juga dilakukan dengan pembinaan pengurus masjid oleh 95 ribu penyuluh agama hingga ke pedesaan.

sumber:
informed.tk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar