Sabtu, 31 Juli 2010

Album Foto 2010-07-31




Perkuat Dominasi Tafsir Negara Atas Al-Quran, Depag Luncurkan Terjemah Al-Quran Versi Resmi Baru Pemerintah

Untuk mencegah resistensi masyarakat, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Nasaruddin Umar berpesan kepada media agar upaya yang merupakan penyeragaman tafsir al-Quran oleh negara ini jangan diberitakan sebagai produk dominasi negara, sebagaimana dilansir Tempointeraktif.Com, “Bahaya, karena nanti akan timbul resistensi,” ujarnya.

Nasaruddin juga menambahkan bahwa terjemahan versi resmi negara yang baru ini diarahkan untuk memoderasi makna ayat-ayat al-Quran yang menurutnya berpotensi mengajak orang untuk beraliran keras, Menurut dia, "dalam terjemahan Al-Quran versi baru, hal itu lebih moderat."

Jauh hari sebelumnya, David E. Kaplan, mengungkapkan bahwa sekarang AS menggelontorkan dana puluhan juta dollar dalam rangka kampanye untuk--bukan hanya mengubah masyarakat muslim--tetapi juga untuk mengubah Islam itu sendiri. Menurut Kaplan, Gedung Putih telah menyetujui strategi rahasia, yang untuk pertama kalinya AS memiliki kepentingan nasional untuk mempengaruhi apa yang terjadi di dalam Islam. Sekurangnya di 24 negara muslim, AS secara diam-diam telah mendanai radio Islam, acara-acara TV, kursus-kursus di sekolah Islam, pusat-pusat kajian, workshop politik, dan program-program lain yang mempromosikan Islam moderat (versi AS). (Terjemahan dari David E. Kaplan, Hearts, Minds, and Dollars, www.usnews.com, 4-25-2005).

Temuan David E. Kaplan mengenai proyek AS di Dunia Muslim ini tampaknya bersesuaian juga dengan rekomendasi RAND Corp untuk negara-negara Barat khususnya Amerika Serikat, sebagaimana ditulis oleh Cheryl Benard dalam Civil Democratic Islam: Partners, Resources, and Strategies dalam rangka mendukung kelompok "modernis", diantaranya: Menerbitkan dan mendistribusikan karya-karya mereka dengan harga yang disubsidi, serta Menyebarkan pandangan dan penilaian mereka atas pertanyaan-pertanyaan fundamental terhadap penafsiran agama kepada khalayak pembaca untuk menandingi kaum fundamentalis.

Selain upaya penyeragaman tafsir al-Quran dengan versi resmi negara yang telah dimoderasi, upaya indoktrinasi moderatisme kepada masyarakat muslim ini juga dilakukan dengan pembinaan pengurus masjid oleh 95 ribu penyuluh agama hingga ke pedesaan.

sumber:
informed.tk

Informed - Institute for Media Studies

http://informed-instituteformediastudies.blogspot.com
Citizen journalism, yang semula lahir untuk menjadi alternatif dari mainstream media pun tak luput dari gejala ini, sehingga sikap kritis kita atas berbagai pemberitaan yang ada merupakan keharusan. Mengutip Stephen Hawking, "The greatest enemy of knowledge is not ignorance, it is the illusion of knowledge."

"Musuh utama pengetahuan bukanlah kemasabodohan, melainkan ilusi pengetahuan."
-Stephen Hawking


Pengetahuan-pengetahuan palsu yang diproduksi oleh mainstream media dan menjadi kepercayaan masyarakat inilah yang sesungguhnya menjadi musuh utama pengetahuan sejati. Dari sinilah langkah kami ayunkan, Institut Studi Media (Informed - Institute for Media Studies) hadir untuk menyajikan kembali berita yang kadang terluput dari hiruk pikuk berita utama dan menyeimbangkan pandangan terhadap berbagai pemberitaan yang ada, Semoga.

Sabtu, 17 Juli 2010

Abu Mansur Al-Amriki, Tokoh Gerakan Jihad Dari Amerika [bagian 01 dari 11]

 Kiri: Abu Manshur ketika SMA. Kanan: dalam sebuah video rilisan mujahidin al shobab shomalia pada Maret 2009

Pada suatu hari di musim gugur tahun 1999, Omar Hammami tersenyum bangga karena baru saja terpilih sebagai ketua OSIS di sekolahnya dan dirayakan dengan berpawai di sepanjang jalan utama bersama marching band dan seluruh pelajar sekolah itu. Pada saat itu, ia sedang berada di jenjang kelas 2 SMA. Dia menjadi bintang pelajar pada program siswa berbakat dan bercita-cita menjadi seorang ahli bedah. Untuk remaja berusia 15 tahun, dia memiliki karisma yang luar biasa.

Meskipun memiliki nama Arab yang diperoleh dari ayahnya, seorang imigran Suriah, namun Hammami memiliki karakter Alabama seperti ibunya. Ibunya merupakan wanita yg hangat, jujur, berbicara apa adanya dan sering mengucapkan panggilan ramah seperti "Manisku" dan "Sayang". Dibesarkan di sebuah tempat pembaptisan di bagian selatan, Omar tinggal di Asrama Sekolah Alkitab seperti anak laki-laki lainnya dan menyanyikan lagu "Away In A Manger" pada malam Natal. Sebagai remaja, dia mengidolakan Shakespare dan Kurt Cobain, suka sepak bola dan bermain Nintendo. Dalam masa-masa remajanya, ia terkenal sebagai orang yg berani, humoris, pemberontak, dan suka menentang. "Rasanya keren bila bisa dekat dengannya," kata salah seorang sahabat Omar pada waktu, Trey Hunter. Kata Trey selanjutnya, "Anda akan tahu bahwa dia akan menjadi pemimpin suatu saat nanti."

Satu dekade kemudian, Hammami memenuhi cita-citanya dengan cara yang tak terduga. Sekitar 8.500 mil dari Alabama, di tepi timur Afrika, ia telah menjadi tokoh kunci pada salah satu Harokah Jihad Islam yang dikenal sebagai Harokah Al Shabaab. Harokah jihad ini berjuang menggulingkan pemerintahan boneka Somalia yang rapuh karena dikendalikan oleh Amerika. Para mujahidin dikenal dengan sikap tegasnya seperti mengeksekusipara pengkhianat, memotong tangan pencuri (qishosh) dan merajam para pezina (rajam). Dengan bantuan Al-Qaidah, mereka telah berhasil mengubah Somalia menjadi bumi jihad yg diberkahi yg menjadi tujuan segenap pemuda dari seluruh dunia.

Lebih dari 20 kelompok mujahidin telah datang dari Amerika Serikat dan banyak di antara mereka merupakan pemuda keturunan Somalia-Amerika yang tinggal di Minneapolis. Hammami telah menempatkan pandangannya yang kontemporer di abad pertengahan dalam taktik perjuangan Al Shabaab saat itu. Dalam rilisan video yang terbaru (dapat dilihat di YouTube), beliau digambarkan sebagai pemimpin Harokah Jihad bersenjata yg diiringi lagu rap. (sepertinya video tersebut bukan rilisan resmi mujahidin, tapi dibuat oleh pendukung mujahidin di amerika,-ed).

Beliau disebut oleh pengikutnya sebagai Abu Manshur Al-Amriki, artinya "Seorang Amerika" yang memiliki kemampuan berbicara pada kamera dengan lemah lembut dan tingkat kepercayaan diri yang mengagumkan. "Kami sedang menunggu musuh datang," bisik Hammami dengan wajah tersenyum. Kemudian beliau bersumpah, "Kami akan membunuh mereka semua."

Dalam waktu tiga tahun sejak Hammami berjihad di Somalia, menurut data kepolisian Amerika Serikat dan pihak intelijen, perjalanan karir kepemimpinannya di Al Shabaab telah menempatkannya dalam kelas tersendiri. Ketika para tersangka teror Amerika yang lain sibuk mencari publisitas, Hammami justru lebih menekankan peran pelatihan kekuatan (i'dad) yang lebih kuat, memimpin langsung pasukan untuk berperang gerilya, mengatur serangan dan merencanakan strategi dengan operator Al-Qaeda. Dia juga muncul sebagai simbol jihad yang terkenal dengan kampanye perekrutannya dan telah berhasil menarik ratusan pejuang asing ke Somalia. "Saya belum pernah melihat seorang warga negara Amerika yang memiliki kredibilitas tinggi sebesar ini dalam suatu organisasi teroris." kata seorang pejabat keamanan senior Amerika pada awal bulan ini.

Belum lama ini, ancaman teroris keturunan Amerika tampaknya makin berkembang luas. Aparat penegak hukum berteori bahwa umat Islam di Amerika Serikat --dibandingkan dengan banyak rekan-rekan mereka di Eropa-- memiliki aktivitas keseharian yang padat, lebih membaur dengan masyarakat dan budaya Amerika sehingga seharusnya kurang rentan terhadap radikalisasi. Bukti terbesar yang mendukung teori ini adalah tidak adanya serangan teroris domestik setelah 9/11, yaitu periode yang telah membawa pukulan menghancurkan di Eropa dari basis perjuangan Islam yang berawal di Madrid dan London.

Amerika saat ini berada di titik penentuan. Beberapa tahun terakhir, setidaknya ada dua puluh orang di Amerika Serikat yang didakwa melanggar pasal terorisme. Mereka termasuk Najibullah Zazi, seorang imigran Afghanistan yang bekerja sebagai sopir di Denver yang dituduh bersekongkol melakukan aksi jihad lokal. Lalu David Coleman Headley, seorang keturunan Pakistan-Amerika dari Chicago yang dicurigai membantu rencana serangan di Mumbai pada tahun 2008. Dan lima pemuda lainnya berasal dari Virginia yang dituduh oleh pihak keamanan menjalani pelatihan di Pakistan untuk memerangi tentara Amerika di Afghanistan.

Kasus-kasus ini telah membuat pihak intelijen bergegas menganalisa dan berusaha menemukan jawaban atas peningkatan aksi terorisme tersebut. Para tersangka berkewarganegaraan Amerika berasal dari berbagai latar belakang dan strata sosial ekonomi, tetapi mereka memiliki banyak kesamaan dengan mujahidin Eropa. Mereka cenderung mudah termotivasi bahkan orang-orang berbakatnya dibesarkan di Barat dan juga aktif di dunia Muslim. Orang lain mungkin melihat mereka sebagai seorang yang kaku atau taat tetapi mereka membayangkan diri mereka sebagai seseorang yang sangat berprinsip. Mereka memiliki sesuatu yang disebut oleh Robert Pape, seorang profesor di Universitas Chicago, "sifat mementingkan kepentingan orang lain yang berkembang secara liar dan salah." Walaupun tingkat kesalehan agama mereka bervariasi, namun mereka sering terikat oleh kemarahan secara aqidah yang diperkuat dg deklarasi Perang Salib yg diumumkan oleh Presiden Amerika (Bush) sepanjang 9 tahun ini.

Kehadiran pasukan kafir Barat di Afghanistan dan Irak telah membawa konflik tersebut menjadi lebih dekat untuk diperhatikan oleh banyak umat muslim di Amerika. Melalui televisi satelit dan internet, maka jarak antara Fort Hood, Texas, dan Yaman dengan Daphne, Alabama, dan Somalia, telah menyempit. Untuk Omar Hammami, perang di Irak memberikan percikan kritis ketika ia berbalik ke arah militansi.

Dalam sebuah email pada bulan Desember, Hammami menanggapi pertanyaan melalu perantaranya tentang evolusi kepribadian dan pandang politik yang dianutnya. "Kami mendukung keyakinan yang sama dan menggunakan metolodologi Al-Qaeda," tulisnya. Mengenai Syaikh Usamah bin Ladin, ia berkata,"Kita semua siap dan bersedia untuk mematuhi perintahnya." Apakah Hammami, seperti halnya dengan Syaikh Usamah, mempertimbangkan Amerika sebagai target yang sah untuk diserang ? Tulisnya, "Ini sangat jelas bahwa saya percaya Amerika adalah target."
                               - Bersambung -

____________________

halaman 1 dari 11
diterjemahkan dari artikel "The Jihadist Next Door" karya Andrea Elliot--wartawati new york times.
edited by tegoeh al banna.
sumber: New York Times

[muslimdaily.net]



Perjalanan Omar Hammami's yang membawanya dari kota Injili di Amerika menuju kamp pelatihan Mujahidin Somalia. Bagi sahabat mujahidin, dia adalah pemimpin kharismatik. Bagi Amerika CS, dia adalah tragedi.


Link berikut ini adalah Dokumentasi Interaktif perjalanan bagaimana dia bermula lahir dari keluarga Liberal dan menjadi anak "Keren & Populer" di kota kecil Alabama kemudian mendapatkan jalan terang untuk mendapatkan jalan paling mulia di sisi Allah: http://www.nytimes.com/interactive/2010/01/27/magazine/20100127_OMAR_TIMELINE.html



Padi - Harmoni (Lirik)




Aku mengenal dikau
Tak cukup lama, separuh usiaku
Namun begitu banyak pelajaran yang aku terima

Kau membuatku mengerti hidup ini
Kita terlahir bagai selembar kertas putih
Tinggal kulukis dengan tinta pesan damai
Dan terwujud harmoni

Segala kebaikan
Tak akan terhapus oleh kepahitan

Kulapangkan resah jiwa
Karena kupercaya kan berujung indah

Kamis, 08 Juli 2010

Hentikan Penyiksaan Tersangka ''Terorisme'' Sekarang Juga

Oleh Burhan Sodiq

Terdakwa terorisme Muhammad Jibril mengaku kerap disiksa selama di tahan oleh polisi. Penyiksaan itu baru berakhir saat dirinya dipindahkan ke Rutan Brimob, Kelapa Dua, Depok. "Sejak ditahan sampai empat hari setelahnya saya disiksa terus menerus," ujar Jibril di depan Majelis Hakim dalam persidangan di Jibril mengungkapkan sejumlah penyiksaan yang dia alami di sana diantaranya adalah dipukul menggunakan rotan, ditonjok wajahnya, sampai dicabuti jenggotnya. Selain itu juga, Jibril mengaku dipaksa menanggalkan busana untuk kemudian diambil gambarnya. Edan!

Penyiksaan memang menjadi bagian dari teknik mengorek informasi bagi terdakwa terorisme. Ini sudah menjadi rahasia umum. Setidaknya teknik ini ditiru dari sesepuhnya, yaitu Amerika ketika akan mengorek informasi dari para mujahidin. Satu lagi kekejian yang selama ini disembunyikan Amerika Serikat (AS) terungkap. Setelah penyiksaan di penjara Abu Ghuraib dan pelecehan di Guantanamo, kini terungkap adanya penyiksaan yang dilakukan agen rahasia AS, CIA, di penjara-penjara rahasia. Sebagian penjara rahasia itu berada di Eropa Timur, Afghanistan, Thailand, kapal-kapal induk yang tersebar di beberapa lepas pantai, juga di tempat lain.

Salah satu yang ditahan dan disiksa itu ternyata warga Jerman keturunan Lebanon bernama Khalid Al Masri. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai sales mobil itu diculik CIA pada Desember 2003 saat berlibur ke Macedonia. Setelah ditangkap, Khalid langsung diterbangkan ke Afghanistan untuk diinterogasi. Selama lima bulan di penjara rahasia, dia mengalami berbagai penyiksaan. Pada Mei 2004, dia dipindahkan ke Albania. Setelah disiksa, dia pun dibebaskan begitu saja. Hal ini sempat membuat publik Jerman bereaksi keras. Belakangan kemudian diketahui bahwa CIA salah tangkap!

Selain Khalid, nasib tragis juga dialami seorang ulama Italia, Hassan Mustafa Usamah Nasr. Pria yang mengungsi dari Mesir ini ditangkap di sebuah jalan di Milan tanpa dasar hukum yang jelas. CIA kemudian memberi kabar kepada pasukan antiteror Italia bahwa Nasr telah terbang ke Balkan. Belakangan Italia baru mengetahui bahwa Nasr telah dibawa ke Mesir untuk disiksa dan diinterogasi.

Kasus lain yang juga mengenaskan menimpa Wahab Al Rami, seorang pengusaha Inggris. Dia ditangkap di Gambia pada November 2002. Padahal, beberapa hari sebelumnya, warga Palestina pencari suaka itu telah dinyatakan bebas dari dakwaan terorisme oleh pengadilan Inggris. Al Rami kemudian di bawa ke Guantanamo tanpa dasar hukum yang jelas. Dia akhirnya memang dibebaskan. Cara-cara inipun mendapat banyak kecaman. Milton Bearden, orang yang pernah berkarier di CIA selama 30 tahun termasuk sangat mengecam cara CIA menginterogasi tahanan lewat penyiksaan. ''Penyiksaan adalah cara yang akan membawa dampak buruk bagi Anda (CIA) sendiri,'' ujarnya.

Pola penyiksaan dianggap akan menjadi sebuah acara efektif untuk membuka mulut tahanan. Tidak lagi ada kepedulian apakah ini akan melanggar HAM ataukah tidak. Terbukti sudah, bahwa HAM dan para pejuangnya hanya akan memedulikan pihak pihak yang menguntungkan mereka. Seoalah para terdakwa ini tidak punya hak untuk dibela HAM-nya dan tidak perlu dilakukan pembelaan terhadap mereka. Lalu muncul di benak kita sebuah tanya, kenapa penyiksaan harus dilakukan kepada para terdakwa terorisme, dan bukan kepada terdakwa korupsi dan pornografi yang lebih banyak eksesnya? Kenapa mereka juga tidak mendapatkan perlakuan yang sama? Malah mereka mendapat tempat khusus dan diistimewakan di penjara. Sungguh perlakuan yang tidak adil.

Sudah saatnya bagi para pegiat hukum untuk mau peduli dengan hal ini. Mencegah dan menghentikan penyiksaan yang telah terjadi atas dalil apapun juga. Karena setiap orang memiliki hak yang sama di mata hukum. Sehingga tidak perlu ada premanisme atas nama hukum yang mendera masyarakat tidak berdosa.

Semoga Allah membalas kezaliman makhlukNya dengan balasan yang setimpal dan menolong para mujahidin di medan laga maupun yang terzalimi oleh penguasa. [muslimdaily.net]

sumber



Baca juga:
Khusus untuk yg masih merasa muslim

Sabtu, 03 Juli 2010

seolah2 mereka resis terhadap IMPERIUM IBLIS, tapi di sisi lain sangat menguntungkan si IMPERIUM dengan menabuh genderang ANTI PERLAWANAN http://walker80.multiply.com/video/item/20/Wawancara_Norman_Finkelstein_dgn_Future_TV_Malay_Subtitles

Wawancara Norman Finkelstein dgn Future TV (Malay Subtitles)




"many of the most effective competitors will not be friendly to the United States and the West; but if the bottom line is a rejection of violence against the United States and its allies, they should be supported."

bukti apa lagi, yang terang benderang. Jelas sekali salah satu strategi yg cukup efektif untuk melanggengkan IMPERIUM IBLIS mereka harus mensupport kelompok2 yg 'membenci' mereka, tapi di sisi lain kelompok itu ANTI RESISTENSI (memberangus, konfrontasi) terhadap KEDZHOLIMAN mereka. Atau dengan nama lainnya adalah PSEUDO RESISTENCE, seolah2 mereka resis terhadap IMPERIUM IBLIS, tapi di sisi lain sangat menguntungkan si IMPERIUM dengan menabuh genderang ANTI PERLAWANAN atau yg mereka klaim REVOLUSI DAMAI!

siapa yg DANAI NON VIOLENCE ACTION/MOVEMENT? ASIA FOUNDATION N CS2 NYA! siapa yg PRO IBLIS?!!! SIAPA sebenernya SEKUTU IBLIS AMRIK?!!!

FAKTA SUDAH, LOGIKA SUDAH, SYARI'AT SUDAH JELAS, apa lagi kalo bukan HUBBU DUNYA WA KAROHIYATUL MAWUT!

I ain't no good Muslims, but the facts that I CAN NOT DENY!

Terjemah transkrip dialog:

Pakar Ilmu Politik dari Amerika Serikat

Future TV, Libanon
20 Januari 2008


Tentu saja saya senang bertemu dengan orang-orang Hizbullah.
Karena saya mendapatkan cara pandang yang jarang sekali kita temukan di Amerika Serikat.
Dan saya tidak mempunyai masalah untuk menyatakan solidaritas saya terhadap mereka.
dan saya tidak akan menjadi seorang pengecut dan munafik tentang hal itu.
Saya tidak peduli dengan Hizbullah sebagai organisasi politik.
Saya tidak tahu banyak tentang pergerakan politik mereka.
dan bagaimanapun, hal itu tidak relevan. Saya tidak hidup di Libanon.
Hal tersebut adalah pilihan dari warga Libanon:
Siapa yang ingin mereka jadikan pemimpin.

Siapa yang ingin mereka jadikan wakil.
Tapi ada hal yang bersifat asasi.
Manusia mempunya hak untuk membela negaranya dari penjajah asing.
Manusia mempunyai hak untuk membela negaranya dari penjajah yang menginvasi dan menghancurkan negaranya.
Dan hal tersebut adalah hal yang paling dasar, asasi dan pertanyaan yang tidak rumit.
Orang-tua saya mengalami perang dunia ke-2.
Dan, kondisi pada waktu rejim Stalin sama sekali tidak menyenangkan.
rejim stalin sangat kejam dan brutal, dan banyak orang yang binasa.
Tapi siapa yang tidak mendukung Uni Soviet ketika mereka mengalahkan Nazi?
Siapa yang tidak mendukung Red Army?
Di tiap negara di Eropa yang mereka duduki - siapa yang mendapatkan kehormatan? Yang melakukan perlawanan.
Dan perlawanan dari golongan Komunis sangatlah brutal, sangat kejam. Golongan Komunis tidaklah... golongan yang menyenangkan, tapi anda menghormati mereka.

Anda menghormati mereka karena mereka menolak para penjajah menduduki negeri mereka.
Dan jika saya akan memberi sikap hormat pada golongan Komunis selama Perang Dunia ke-2, walaupun saya tidak cocok dengan rejim mereka...jika saya akan menghormati mereka, Saya akan memberi sikap hormat pada Hizbullah.
Mereka menunjukkan keberanian, dan mereka menunjukkan disiplin. Saya menghormati hal itu.

Interviewer:
Yang disebutkan tadi adalah penjelasan yang yang akurat atas situasi sebelum tahun 2000, tapi setelah tahun 2000, orang-orang Israel keluar dari Selatan Libanon.
Ada ketegangan antara para praktisi politik Libanon atas isu yang masa akan datang mengenai senjata dan isu perlawanan.
Ketegangan yang terjadi ini,
Anda justru menjadi bagian darinya
Lagi pula, anda mengatakan bahwa anda hanya mengunjungi Libanon, tapi anda tidak melihat dampak dari perang Juli bagi masyarakat.

Norman:
Dengar, jika anda ingin menutup mata dan mempercayai bahwa situasi berakhir pada bulan May tahun 2000,
anda bisa saja melakukannya, anda bisa bermain-main dengan permainan tersebut (menghindar dari fakta).

Tapi pada kenyataan - dan tiap orang memahaminya -
bahwa sikap sikap Israel adalah:
Kita akan menumbangkan Hizbullah.
Mereka telah merencanakan perang baru
setelah mereka dipaksa untuk pergi pada tahun 2000..
Mereka membuat alasan, dalih, pada bulan Juli 2006,
tapi tidak ada pertanyaan lagi bagi orang-orang yang rasional bahwa israel tidak akan pernah membiarkan Hizbullah mengalami kemenangan.
Mereka memutuskan untuk mengajarkan...mereka..

Interviewer:
Perang tidak bisa dihindarkan.

Norman:
Memang tidak bisa dihindarkan.

Sangat tidak mungkin Amerika Serikat dan Israel akan membiarkan perlawanan di negara-negara Arab.
Jika anda ingin berpura-pura bahwa perang bisa dihindari, anda bisa bermain-main dengan kepura-puraan anda.
Tapi orang yang memperhatikan dengan serius, dan rasional, mengetahui bahwa akan ada perang lagi cepat atau lambat.
Apakah anda kira bahwa tidak akan ada perang lagi?
Apa anda kira bahwa Israel rela atas kekalahan mereka pada bulan Juli 2006?
Apakah anda ingin berpura-pura bahwa Hizbullah yang menjadi penyebab konflik?
Tidak, tentu akan ada perang lagi.
dan kerusakan mungkin bisa terjadi sepuluh kali lebih buruk -
bahkan bisa lebih - dari kerusakan di bulan Juli 2006,
karena Israel bersama Amerika Serikat memutuskan untuk membuat negara-negara Arab tetap diam dan tidak melakukan perlawanan.
Sekarang, bagaimana saya tidak boleh menghormati orang-orang yang menolak tindakan tersebut?
Anda tahu, selama Perang Saudara di Spanyol ada seorang wanita yang terkenal - mereka memanggil dia "La Pasionaria" - Dolores Ibarruri, dari Republik Spanyol.

Dia terkenal dengan pernyataannya:
"Lebih baik untuk mati berdiri daripada hidup dengan merangkak di depan anda".

Interviewer:
Tapi hal tersebut tergantung warga Libanon secara keseluruhan.'

Norman:
Saya sangat setuju. Saya tidak mengatakan apa yang harus anda lakukan dengan hidup anda,
dan jika anda memutuskan untuk hidup merangkak, saya dapat menghargai itu. Saya menghargai pilihan itu. Tiap orang ingin hidup.
Bagaimana saya menolak hak anda tersebut?
Tapi lantas, bagaimana saya tidak boleh menghormati orang yang mengatakan lebih baik baik mati berdiri?
Bagaimana saya tidak bisa menghormati sikap tersebut?
Israel dan Amerika Serikat melakukan penyerangan,
karena mereka tidak akan pernah membiarkan perlawanan militer untuk menguasai daerah tersebut.
Dan itu merupakan masalah.
Jika HIzbullah menyerah, dan mengatakan: :"Kita akan melakukan apapun yang Amerika mau",
tentu saja tidak akan ada perang - hal itu benar,
tapi anda juga jadi budaknya Amerika.

Saya menghormati orang-orang yang menolak untuk menjadi budak.

Interviewer:
Apakah tidak ada jalan lain selain perlawanan militer?

Norman:
Saya tidak percaya bahwa ada cara lain. Saya juga berharap ada cara lain.
Siapa yang menginginkan perang? Siapa yang menginginkan kerusakan?
Bahkan Hitler tidak menginginkan perang.
Dia lebih memilih jika ada jalan lain atau jalan damai untuk mencapai tujuannya.
Jika dia bisa.
Jadi saya tidak mengatakan bahwa saya menginginkannya, tapi saya harus jujur tidak melihat jalan lain,
kecuali jika anda memilih untuk jadi budak - dan banyak orang di sini memilih jalan tersebut.

Saya tidak bisa berkata,,,
bahwa saya bisa memahaminya - anda ingin hidup.

Saya tidak bisa benar-benar berkata saya menghormati sikap tersebut.
Tahukah anda, telah banyak orang meninggal, terlalu banyak kerusakan
Bahkan sebelum mayat-mayat itu dikuburkan,
sebelum bahkan gedung-gedung dibangun kembali,orang yang bertanggung jawab atas hal itu semua - anda tidak bisa menunggu untuk menyambut dia. Anda tidak bisa menunggu untuk menggulung karpet merah (sambutan penghormatan) . Saya tidak bisa menghormati hal demikian.

Dalam hal tersebut, saya lebih menyukai orang Yahudi. Saya suka akan sikap mereka. Apakah anda tahu apa sikap orang Yahudi yang saya suka? "Never to forgive, never to forget" (Tidak akan pernah memaafkan, Tidak akan pernah lupa). Saya setuju atas sikap tersebut. Siapa yang menggulung karpet merah setelah kurang dari dua tahun negeri anda dihancurkan oleh mereka? Sekertaris Negara
mengatakan peristiwa itu adalah masa sakit masa kelahiran Timur Tengah baru. Itu merupakan pernyataan orang gila. Orang gila akan membandingkan kehancuran sebuah negara dengan kelahiran seorang bayi, dan ternyata, orang di masih sangat menginginkan untuk menyambut dia. Mereka mencoba untuk menebak-nebak apa yang orang Amerika pikirkan. Mereka tak sabar untuk menjamunya. Bagaimana seseorang bisa menghormati sikap demikian?

Jika membandingkan dengan sikap tersebut saya seribu kali lebih menghormati orang Yahudi - atas sikap mereka, "Never to forgive, Never to Forget".

Setelah begitu banyak kematian dan kerusakan - anda masih rela menyambut orang yang menyebabkan hal tersebut.

Interviewer: Norman...

Norman:
Sikap yang menjijikan!

Siapa yang peduli jika Bush akan datang?

Interviewer: Tapi anda berkata bahwa akan ada perang lagi.

Norman:
Anda harusnya mem-persona non grata kan dia. Dia tidak diterima di sini. Dia telah menghancurkan negara anda. Dia telah bertanggung jawab atas perang yang terjadi. Anda benar-benar mengetahui bahwa resolusi bisa terjadi bisa terjadi tiga minggu sebelumnya. Dia menghancurkan negara anda, dan anda masih ingin menyambut dia. Anda tidak menghormati diri anda sendiri. Bagaimana anda mengharapkan orang lain menghargai orang Arab, jika anda sendiri tidak mempunyai rasa hormat pada diri anda sendiri?

Jika memang warga Libanon banyak yang memilih untuk membiarkan Amerika Serikat dan Israel melakukan agresi mereka, Saya kira anda harus menerimanya. Saya tidak bisa mengatakan bahwa mereka tidak boleh melakukannya. Dengarkan, di negara-negara Eropa yang diduduki Nazi banyak dari mereka yang memilih untuk hidup di bawah pemerintahan Nazi. Isu tentang Perlawanan Perancis hanya omong kosong - hal itu tak pernah terjadi. Perlawanan Perancis...Kira-kira 20% dari seluruh populasi membaca koran Perlawanan/Resistensi. Sisanya berkata: "Jangan melawan," karena Nazi sangatlah kejam. Anda melawan - empat ratus orang meningal dari tiap tentara yang terbunuh. Seperti itulah cara Nazi beroperasi. Jadi, tiap orang Perancis berkata, seperti anda: "Kami ingin hidup." "Jangan melawan." Tapi sekarang saya ingin bertanya kepada anda agar meninjau kembali: Siapa yang kita hormati? Apakah kita menghormati mereka yang mengatakan: "Mari kita hidup," atau kita menghormati mereka yang mengatakan: "Mari kita melawan"?

Para pemimpin datang terakhir. Akan ada seorang pemimpin yang berkuasa di Israel, yang ingin mengakhiri konflik, setelah kondisi mendukung hal tersebut - dengan kata lain Israel harus mengalami kekalahan.