Selasa, 28 September 2010

Hentikan Penjajahan = Hentikan Terorisme






SUMBER:

REPRESENTATIVE PRESS:
If You Want to Stop Terrorism, Stop Killing Muslims
http://www.youtube.com/watch?v=dW0eiPiuUuk

TALKING STICKS:
Interview – Confessions of an Economic Hit Man
http://www.youtube.com/watch?v=yTbdnNgqfs8

JOHN PILGERS:
New Rulers of The World
http://www.youtube.com/watch?v=8firb73r67g

Rakyat Oposisi:
NEGARA AMERIKA DIBANGUN DARI EMAS PAPUA
http://www.rakyat-oposisi.co.cc/2010/05/negara-amerika-dibangun-dari-emas-papua.html

Sejarah Harta Indonesia yang di ambil PT FREEPORT
http://www.kaskus.us/showthread.php?p=272412341

Fool Me Twice – Official Release
(2002 Bali bombings/East Timor Documentary)
http://video.google.com/videoplay?docid=-4135706276167925924

Polri menerima dana dari AS untuk
penanganan terorisme. (Laporan Human Right Watch)
http://www.hrw.org/wr2k3/asia7.html

Surat Pengakuan ‘Nur Din M Top’
http://www.detiknews.com/read/2009/07/29/150350/1173703/10/surat-pengakuan-nur-din-m-top-atas-tragedi-marriott-ritz-beredar

Daftar Belasan Eksekutif Puncak Korban Bom Marriot II: http://bisnis.vivanews.com/news/read/76581-daftar_eksekutif_puncak_korban_bom_marriott

TERORISME & STANDAR GANDA AMERIKA
http://www.youtube.com/watch?v=5KFsHif5Psw

Rabu, 22 September 2010

Cara re-install Windows Movie Maker

Rating:★★★★★
Category:Other
Tanya:
Saya pernah menghapus Windows Movie Maker, bagai mana cara menginstall ulangnya?


Jawab:
CATATAN: Anda harus log on sebagai Administrator atau member Grup Adminsitrator di windows untuk melakukan prosedur ini.

Klik Start, klik Run, kemudian ketikkan command berikut:
%systemroot%\inf
CATATAN: jangan ada spasi

Kemudian klik OK / tekan “Enter” pada keyboard, dan akan terbuka folder INF. Cari file moviemk.inf, kemudian klik kanan pada file tsb, dan pilih install, ini akan menginstall ulang file dimana akan muncul kotak dialog search.

Anda akan diminta meletakkan CD Rom windows XP ke drive untuk menginstall

Sabtu, 18 September 2010

Menghapus Windows Movie Maker dari Windows

Rating:★★★★★
Category:Other
Windows Movie Maker adalah perangkat lunak multimedia pengolah film. Windows Movie Maker merupakan salah satu applikasi besutan Microsoft yang diberikan secara cuma-cuma alias gratis. Meski barang gratisan, applikasi ini bisa digunakan untuk menciptakan sebuah film dengan sangat baik lho. Saking gratisnya, microsoft sampai-sampai selalu menyertakan applikasi ini di Sistem Operasi buatannya yaitu Windows.

Versi windows yang pertama kali menyertakan WIndows Movie Maker adalah windows ME, kemudian microsoft selalu menyertakan versi terupdate dari Windows Movie Maker di tiap Sistem Operasi Windows yang rilis, seperti Windows XP, Windows XP Media Center Edition 2005, dan Windows Vista.

Meski tergolong applikasi yang cukup berguna dan menyenangkan, terkadang banyak pengguna Windows yang enggan menggunakan Windows Movie Maker, entah karena alasan tidak butuh, kurang memuaskan, ataupun karena memang banyak applikasi lain diluar sana yang memiliki kemampuan ‘lebih’ dari Windows Movie Maker.

Nah, permasalahan muncul ketika kita ingin membuang applikasi ini dari Sistem Operasi Windows kita. Karena Windows Movie Maker tergolong dalam applikasi bawaan windows yang secara default juga terinstall secara otomatis berbarengan dengan instalasi windows, dan parahnya windows juga tidak memberikan pilihan bagi anda untuk dapat meng-uninstall applikasi tersebut lewat windows add-remove windows component-nya, maka anda harus mencari cara sendiri untuk menghapus applikasi tersebut dari windows anda.

Tapi, jangan khawatir…ada cara mudah untuk membuang applikasi tersebut biila memang applikasi tersebut tidak berguna bagi anda. Ikuti langkah-langkah dibawah :

  1. Unduh/Download file batch DOS yang sudah saya sediakan disini. (klik disini untuk unduh)
  2. simpan file tersebut ditempat yang mudah dijangkau di dalam drive PC anda.
  3. Restart windows, kemudian masuk windows dalam keadaan safe mode.
  4. Setelah masuk di windows safe mode, jalankan file batch removemoviemaker.bat yang tadi anda simpan.
  5. Pada saat program sedang berjalan, anda akan ditanya apakah ingin menghapus file-file yang dimaksud atau tidak (are you sure (Y/N)?), maka silahkan anda ketikkan Y.
  6. Selesai. Windows Movie Maker sudah berhasil dihapus dari sistem windows anda, sekarang silahkan restart sistem anda dan masuk windows dalam keadaan normal.
ngopas dari:
http://www.harismedia.com/software/menghapus-windows-movie-maker-dari-windows/

Rabu, 15 September 2010

Fundamentalisme ternyata bisa bersemayam di kepala orang-orang yang mengaku Liberal

Curhat dari seorang Sandrina Malakiano

Dari Facebook-nya Sandrina Malakiano Fatah*

Bagaimana mungkin mereka tak faham bahwa berjilbab adalah hak yang dimiliki oleh setiap perempuan yang memutuskan memakainya? Bagaimana mereka tak mengerti bahwa jika sebuah stasiun TV membolehkan perempuan berpakaian minim untuk tampil atas alasan hak asasi, mereka juga semestinya membolehkan seorang perempuan berjilbab untuk memperoleh hak setara? Bagaimana mungkin mereka memiliki pikiran bahwa dengan kepala yang ditutupi jilbab maka kecerdasan seorang perempuan langsung meredup dan otaknya mengkeret mengecil?

Bersama suami, saya kemudian menyimpulkan bahwa fundamentalisme "mungkin dalam bentuknya yang lebih berbahaya" ternyata bisa bersemayam di kepala orang-orang yang mengaku liberal.


Setiap kali sebuah musibah datang, maka sangat boleh jadi di belakangnya sesungguhnya menguntit berkah yang belum kelihatan. Saya sendiri yakin bahwa " sebagaimana Islam mengajarkan " di balik kebaikan boleh jadi tersembunyi keburukan dan di balik keburukan boleh jadi tersembunyi kebaikan.

Saya sendiri membuktikan itu dalam kaitan dengan keputusan memakai hijab sejak pulang berhaji di awal 2006. Segera setelah keputusan itu saya buat, sesuai dugaan, ujian pertama datang dari tempat saya bekerja, Metro TV.

Sekalipun tanpa dilandasi aturan tertulis, saya tidak diperkenankan untuk siaran karena berjilbab. Pimpinan Metro TV sebetulnya sudah mengijinkan saya siaran dengan jilbab asalkan di luar studio, setelah berbulan-bulan saya memperjuangkan izinnya. Tapi, mereka yang mengelola langsung beragam tayangan di Metro TV menghambat saya di tingkat yang lebih operasional. Akhirnya, setelah enam bulan saya berjuang, bernegosiasi, dan mengajak diskusi panjang sejumlah orang dalam jajaran pimpinan level atas dan tengah di Metro TV, saya merasa pintu memang sudah ditutup.

Sementara itu, sebagai penyiar utama saya mendapatkan gaji yang tinggi. Untuk menghindari fitnah sebagai orang yang makan gaji buta, akhirnya saya memutuskan untuk cuti di luar tanggungan selama proses negosiasi berlangsung. Maka, selama enam bulan saya tak memperoleh penghasilan, tapi dengan status yang tetap terikat pada institusi Metro TV.

Setelah berlama-lama dalam posisi yang tak jelas dan tak melihat ada sinar di ujung lorong yang gelap, akhirnya saya mengundurkan diri. Pengunduran diri ini adalah sebuah keputusan besar yang mesti saya buat. Saya amat mencintai pekerjaan saya sebagai reporter dan presenter berita serta kemudian sebagai anchor di televisi. Saya sudah menggeluti pekerjaan yang amat saya cintai ini sejak di TVRI Denpasar, ANTV, sebagai freelance untuk sejumlah jaringan TV internasional, TVRI Pusat, dan kemudian Metro TV selama 15 tahun, ketika saya kehilangan pekerjaan itu. Maka, ini adalah sebuah musibah besar bagi saya.

Tetapi, dengan penuh keyakinan bahwa Allah akan memberi saya yang terbaik dan bahwa dunia tak selebar daun Metro TV, saya bergeming dengan keputusan itu. Saya yakin di balik musibah itu, saya akan mendapat berkah dari-Nya.

HIKMAH BERJILBAB

Benar saja. Sekitar satu tahun setelah saya mundur dari Metro TV, ibu saya terkena radang pankreas akut dan mesti dirawat intensif di rumah sakit. Saya tak bisa membayangkan, jika saja saya masih aktif di Metro TV, bagaimana mungkin saya bisa mendampingi Ibu selama 47 hari di rumah sakit hingga Allah memanggilnya pulang pada 28 Mei 2007 itu. Bagaimana mungkin saya bisa menemaninya selama 28 hari di ruang rawat inap biasa, menungguinya di luar ruang operasi besar serta dua hari di ruang ICU, dan kemudian 17 hari di ruang ICCU?

Hikmah lain yang saya sungguh syukuri adalah karena berjilbab saya mendapat kesempatan untuk mempelajari Islam secara lebih baik. Kesempatan ini datang antara lain melalui beragam acara bercorak keagamaan yang saya asuh di beberapa stasiun TV. Metro TV sendiri memberi saya kesempatan sebagai tenaga kontrak untuk menjadi host dalam acara pamer cakap (talkshow) selama bulan Ramadhan.

Karena itulah, saya beroleh kesempatan untuk menjadi teman dialog para profesor di acara Ensiklopedi Al Quran selama Ramadhan tahun lalu, misalnya. Saya pun mendapatkan banyak sekali pelajaran dan pemahaman baru tentang agama dan keberagamaan. Islam tampil makin atraktif, dalam bentuknya yang tak bisa saya bayangkan sebelumnya. Saya bertemu Islam yang hanif, membebaskan, toleran, memanusiakan manusia, mengagungkan
ibu dan kaum perempuan, penuh penghargaan terhadap kemajemukan, dan melindungi minoritas.

Saya sama sekali tak merasa bahwa saya sudah berislam secara baik dan mendalam. Tidak sama sekali. Berjilbab pun, perlu saya tegaskan, bukanlah sebuah proklamasi tentang kesempurnaan beragama atau tentang kesucian. Berjibab adalah upaya yang amat personal untuk memilih kenyamanan hidup.

Berjilbab adalah sebuah perangkat untuk memperbaiki diri tanpa perlu mempublikasikan segenap kebaikan itu pada orang lain. Berjilbab pada akhirnya adalah sebuah pilihan personal. Saya menghormati pilihan personal orang lain untuk tidak berjilbab atau bahkan untuk berpakaian seminim yang ia mau atas nama kenyamanan personal mereka. Tapi, karena sebab itu, wajar saja jika saya menuntut penghormatan serupa dari siapapun atas pilihan saya menggunakan jilbab.

Hikmah lainnya adalah saya menjadi tahu bahwa fundamentalisme bisa tumbuh di mana saja. Ia bisa tumbuh kuat di kalangan yang disebut puritan. Ia juga ternyata bisa berkembang di kalangan yang mengaku dirinya liberal dalam berislam.

Tak lama setelah berjilbab, di tengah proses bernegosiasi dengan Metro TV, saya menemani suami untuk bertemu dengan Profesor William Liddle " seseorang yang senantiasa kami perlakukan penuh hormat sebagai sahabat, mentor, bahkan kadang-kadang orang tua " di sebuah lembaga nirlaba. Di sana kami juga bertemu dengan sejumlah teman, yang dikenali publik sebagai tokoh-tokoh liberal dalam berislam.

Saya terkejut mendengar komentar-komentar mereka tentang keputusan saya berjilbab. Dengan nada sedikit melecehkan, mereka memberikan sejumlah komentar buruk, sambil seolah-olah membenarkan keputusan Metro TV untuk melarang saya siaran karena berjilbab. Salah satu komentar mereka yang masih lekat dalam ingatan saya adalah, Kamu tersesat. Semoga segera kembali ke jalan yang benar.

Saya sungguh terkejut karena sikap mereka bertentangan secara diametral dengan gagasan-gagasan yang konon mereka perjuangkan, yaitu pembebasan manusia dan penghargaan hak-hak dasar setiap orang di tengah kemajemukan.

Bagaimana mungkin mereka tak faham bahwa berjilbab adalah hak yang dimiliki oleh setiap perempuan yang memutuskan memakainya? Bagaimana mereka tak mengerti bahwa jika sebuah stasiun TV membolehkan perempuan berpakaian minim untuk tampil atas alasan hak asasi, mereka juga semestinya membolehkan seorang perempuan berjilbab untuk memperoleh hak setara? Bagaimana mungkin mereka memiliki pikiran bahwa dengan kepala yang ditutupi jilbab maka kecerdasan seorang perempuan langsung meredup dan otaknya mengkeret mengecil?

Bersama suami, saya kemudian menyimpulkan bahwa fundamentalisme "mungkin dalam bentuknya yang lebih berbahaya" ternyata bisa bersemayam di kepala orang-orang yang mengaku liberal. (informed.tk/JKU)


Jumat, 03 September 2010

Istana Tertua di Dunia Diubah Turki Jadi Museum Terbuka | Republika Online

http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/internasional/10/09/03/133321-istana-tertua-di-dunia-diubah-turki-jadi-museum-terbuka


REPUBLIKA.CO.ID,ANKARA--Satu istana berusia 5.000 tahun ditemukan di Turki Timur, istana tertua di dunia, akan menjadi museum udara terbuka pada Juni mendatang, kantor berita semi-pemerintah, Anatolia, melaporkan, Kamis. Istana yang ditemukan di bawah tanah di Aslantepe Tumulus, satu permukiman kuno di desa Orduzu, Provinsi Malatya, itu dibangun pada 3.300 Sebelum Masehi, dan pemugaran istana itu akan rampung pada tahun kini, kata Marcella Frangipane, dosen arkeologi Italia di Universitas La Spienza dan ketua tim penggalian di Aslantepe, kata Anatolia.

Menurut dia, museum itu akan memperlihatkan bagaimana negara purba di Aslantepe mulai dibangun dan bagaimana sistem negara dijalankan.Ia menjelaskan, tim penggalian berhasil menemukan plafon setiap ruang istana bersama atap untuk melindungi bangunan tersebut.

Bekas-bekas sebuah kuil, sebuah ruang pengadilan dan lorong-lorong ditemukan di dalam istana tersebut, sementara segel-segel ditemukan di sana yang menunjukkan keberadaan birokrasi pada saat itu, kata Frangipane.Peradaban tersebut berakhir dengan suatu kebakaran, namun bekas-bekas istana itu sangat penting untuk kemanusiaan, katanya.