Bagi kita yang sering menyimak berita luar negeri tentu tidak asing dengan Malala, seorang gadis Pakistan yang menjadi korban penembakan Taliban. Ketika peristiwa itu terjadi serentak media-media internasional menjadikan penembakan Malala sebagai berita Headline, sebagian besar "pemimpin" dunia pun serentak mengutuk Taliban Pakistan, menuding seolah Taliban adalah sekelompok monster yang menembak gadis kecil yang memperjuangkan pendidikan.
Pada
ulang tahunnya yang ke-16, pekan lalu, yang tiba-tiba dijadikan
sebagai Hari Malala, gadis Pakistan itu dikabarkan menyampaikan pidato di PBB
di New York.Setelah sekian lama pemberitaan Malala malang melintang di berita Internasional, akhirnya
Komandan
Taliban Pakistan Adnan Rasheed menulis surat kepada Malala untuk mengungkap
segala kebenaran yang ia sembunyikan. Berikut adalah surat dari Komandan
Adnan Rasheed untuk Malala yang diperoleh dari Channel 4., sebuah surat yang memiliki argumen cerdas yang mempertanyakan logika Malala & para "pemimpin" Dunia yang terus menerus memojokkan Taliban tanpa melihat akar masalah sebenarnya. Berikut ini isi suratnya (diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh arrahmah.com):
DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA
PENYAYANG
Kedamaian semoga selalu meyertai mereka yang mengikuti
petunjuk[-Nya]
Nona Malala Yousafzai,
Saya menulis [surat] kepadamu dalam kapasitas pribadi
saya. Ini mungkin bukan pendapat atau kebijakan Tehreek-e-Taliban
Pakistan atau faksi atau kelompok jihad lainnya.
Saya mendengar tentangmu melalui layanan BBC
Urdu untuk pertama kalinya, ketika saya masih di penjara Bannu. Pada
waktu itu saya ingin menulis [surat] kepadamu, untuk menasehatimu agar menahan
diri dari kegiatan-kegiatan anti-Taliban yang engkau terlibat didalamnya.
Tetapi saya tidak bisa menemukan alamatmu dan saya berpikir bagaimana
untuk menghubungimu dengan nama asli atau pseudo, semua emosi saya merupakan
persaudaraan untukmu karena kita dari suku Yousafzai yang sama.
Sementara di penjara dan saya harus berada dalam
persembunyian. Ketika kau diserang, itu mengejutkan bagi saya. Saya berharap
itu tidak pernah terjadi dan saya [berharap] telah menasehatimu sebelumnya.
Taliban menyerangmu, apakah secara Islam itu benar
atau salah, atau kau memang pantas dibunuh atau tidak, saya tidak akan membahas
argumen ini sekarang, mari kita serahkan ini kepada Allah Yang Maha Kuasa, Dia
adalah hakim yang terbaik.
Di sini saya ingin menasehatimu [meski] saya
terlambat, saya berharap saya sudah menasehatimu pada masa penahanan saya dan
[sehingga] kejadian ini tidak pernah terjadi.
Pertama-tama harap diingat bahwa Taliban tidak pernah
menyerangmu karena [kau] pergi ke sekolah atau [karena] kau pecinta pendidikan.
Juga harap diingat bahwa Taliban atau Mujahidin tidak menentang pendidikan bagi
setiap laki-laki atau wanita ataupun anak-anak perempuan. Taliban percaya
bahwa kau dengan sengaja menulis untuk menentang mereka dan menjalankan
kampanye terselubung untuk memfitnah upaya mereka dalam mendirikan sistem Islam
di Swat dan tulisan-tulisanmu provokatif.
Kau telah mengatakan dalam pidatomu kemarin bahwa pena
lebih tajam daripada pedang, sehingga [bisa dikatakan] mereka menyerangmu
karena ‘pedang’mu bukan karena buku-buku atau sekolahmu.
Ada ribuan gadis yang pergi ke sekolah dan perguruan
tinggi sebelum dan sesudah perlawanan Taliban di Swat, bisakah kau menjelaskan
mengapa hanya kau yang masuk dalam daftar mereka???
Sekarang [saya akan] menjelaskan kepadamu poin kedua.
Mengapa Taliban meledakkan sekolah? Jawaban atas pertanyaan ini bukan
hanya Taliban di KPK [Khyber Pukhtunkhwa] atau FATA [wilayah
yang berbatasan dengan Afghanistan] yang meledakkan sekolah tapi Tentara
Pakistan dan Frontier Constabulary [korps
perbatasan] juga terlibat dalam masalah ini. Alasan untuk tindakan
ini adalah mereka biasa menyalahgunakan sekolah sebagai tempat persembunyian
dan kamp-kamp transit yang berada di bawah kontrol Tentara Pakistan ataupun
Taliban.
Pada tahun 2004 saya berada di Swat, saya meneliti
tentang penyebab kegagalan revolusi pertama yang dilakukan oleh Sufi
Muhammad. Saya datang untuk mengetahui bahwa FC ditempatkan di
sekolah-sekolah Swat di Tehsil Matta dan FC menggunakan sekolah-sekolah sebagai
kamp transit mereka dan bersembunyi [di sana]. Sekarang katakan siapa yang
berbuat salah???
Puluhan sekolah dan perguruan tinggi yang digunakan
oleh Tentara Pakistan dan FC sebagai barak mereka di FATA, kau dapat
membuktikannya dengan mudah jika kau mau. Maka, saat sesuatu dianggap
perlu dilakukan [untuk kebaikan], ini adalah kebijakan Taliban.
Meledakkan sekolah-sekolah ketika sekolah-sekolah itu
bukan merupakan [tempat] strategis [musuh], bukanlah tindakan Taliban. Beberapa
oknum pemerintah daerah mungkin terlibat untuk mengekstrak dana lebih dan lebih
atas nama sekolah untuk mengisi rekening bank mereka.
Sekarang saya akan membahas poin utama yaitu
PENDIDIKAN. Ini begitu mencengangkan [mendengar] bahwa kau berteriak-teriak
untuk pendidikan. Kau dan PBB sedang berpura-pura bahwa kau ditembak karena
pendidikan, padahal bukan ini alasannya, bersikap jujurlah, bukan pendidikan
melainkan propagandamu lah masalahnya dan apa yang kau lakukan saat ini.
Kau menggunakan lidahmu untuk mempengaruhi orang lain dan kau harus tahu bahwa
jika pena lebih tajam dari pedang maka lidah lebih tajam [lagi] dan luka
[terkena] pedang dapat diobati tapi luka [karena] lidah tidak pernah bisa
terobati dan dalam perang, lidah lebih membunuh daripada senjata apapun.
Saya ingin berbagi denganmu bahwa [penduduk] anak
benua India dahulu berpendidikan tinggi dan hampir setiap warga negaranya mampu
membaca atau menulis sebelum invasi Inggris. Warga lokal dahulu mengajar
para perwira Inggris bahasa Arab, Hindi, Urdu dan Persia. Hampir setiap
masjid juga digunakan sebagai sekolah dan kaisar Muslim dahulu menghabiskan
sejumlah besar uang untuk pendidikan. Muslim India kaya di bidang
pertanian, sutra, dan goni dan dari industri tekstil sampai pembuatan
kapal. Tidak ada kemiskinan, tidak ada krisis dan tidak ada bentrokan
peradaban atau agama. Karena sistem pendidikan didasarkan pada pemikiran
mulia dan kurikulum mulia.
Saya ingin mengajakmu melihat kutipan yang ditulis
oleh Sir T.B Macaulay kepada parlemen Inggris pada tanggal 2 Februari 1835
mengenai jenis sistem pendidikan yang diperlukan penduduk anak benua India
untuk mengganti sistem pendidikan Islam.
Dia menyatakan, “Kita saat ini harus melakukan yang
terbaik untuk membentuk sebuah kelas yang mungkin menyambung antara kita dan
jutaan [orang] yang kita kuasai, – sebuah kelas berdarah dan berwarna [kulit]
orang-orang India, tetapi [berkiblat pada] Inggris dalam pemikiran, dalam
pendapat, dalam moral dan dalam kecerdasan “
Itu dan ini [juga] adalah rencana dan misi dari sistem
pendidikan yang kau siap mati [untuknya], di mana PBB membawamu ke kantor
mereka untuk menghasilkan lebih dan lebih banyak orang berdarah Asia tetapi
berkiblat pada Inggris dalam pemikiran. Untuk menghasilkan lebih dan lebih
banyak orang Afrika yang berkiblat pada Inggris dalam hal berpendapat.
Untuk menghasilkan lebih dan lebih banyak orang non-Inggris yang berkiblat pada
Inggris dalam hal moral. Inilah yang disebut pendidikan yang dibuat oleh
Obama, sang pembunuh massal, [dia] teladanmu bukan?
Mengapa mereka ingin membuat semua manusia [berkiblat
pada] Inggris? Karena orang Inggris adalah pendukung setia dan budak
Yahudi. Apakah kau tahu Sir Syed Ahmed Khan, pendiri dan simbol pendidikan
Inggris di India, adalah Freemason?
Kau mengatakan seorang guru, sebuah pena dan sebuah
buku bisa mengubah dunia, ya saya setuju, tetapi guru yang mana, pena yang
mana, dan buku yang mana? Hal inilah yang harus ditentukan, Nabi Muhammad
Shalallahu Alaihi wa Sallam mengatakan saya [Rasulullah] diutus
sebagai seorang guru, dan buku yang Dia kirim untuk diajarkan adalah
Al-Qur’an. Jadi seorang guru yang mulia dan saleh dengan kurikulum
kenabian lah yang dapat mengubah dunia, bukan dengan kurikulum setan atau
sekuler.
Kau telah memberikan contoh bahwa suatu kali seorang
wartawan bertanya kepada seorang pelajar [dengan pertanyaan] mengapa seorang
Talib takut dengan pendidikan [sekuler] ini, ia menjawab [karena] seorang Talib
tidak tahu apa yang ada dalam buku ini. [Maka] hal yang sama saya katakan
kepadamu dan, melalui dirimu, kepada seluruh dunia bahwa, mengapa mereka takut
dengan kitab Allah? Karena mereka tidak tahu apa yang ada di dalamnya.
Taliban ingin menerapkan apa yang ada di dalam kitab
ALLAH dan PBB ingin menerapkan apa yang mereka miliki dalam buku-buku buatan
manusia. Kami ingin menghubungkan dunia dengan Pencipta mereka melalui
Kitab Allah dan PBB ingin memperbudak dunia untuk beberapa makhluk yang jahat.
Kau telah bicara tentang keadilan dan kesetaraan dari
panggung dan institusi yang tidak adil. Tempat di mana kau berdiri menyerukan
keadilan dan kesetaraan itu, di sana semua bangsa tidaklah setara, hanya lima
negara jahat yang memiliki kekuatan veto dan sisa dari [lima negara itu] tidak
berdaya. Puluhan kali ketika seluruh dunia menentang Israel, hanya satu veto
[AS] sudah cukup untuk menyumpal tenggorokan keadilan.
Tempat di mana kau berbicara kepada dunia sedang
menuju tatanan dunia baru, saya ingin tahu apa yang salah tatanan dunia
lama? Mereka ingin membangun pendidikan global, ekonomi global, tentara
global, perdagangan global, pemerintahan global dan akhirnya agama
global. Saya ingin tahu apakah ada ruang untuk bimbingan kenabian dalam
semua rencana global di atas? Apakah ada ruang untuk syariat Islam atau
hukum Islam yang menyebut PBB tidak manusiawi dan biadab?
Kau [juga] telah berbicara tentang serangan terhadap
tim polio, lantas bisakah kau menjelaskan mengapa sekretaris luar negeri
Amerika Henry Kissinger, yang seorang Yahudi, mengatakan pada tahun 1973 untuk
mengurangi 80% populasi dunia ketiga. Mengapa program sterilisasi [KB] dan
eugenika [upaya memperbaiki ras manusia dengan membuang orang berpenyakit,
cacat, lemah, dan bodoh] dijalankan di berbagai negara dalam satu cara
atau cara lainnya di bawah payung PBB. Lebih dari 1 juta wanita Muslim
telah disterilkan [dimandulkan] secara paksa di Uzbekistan tanpa persetujuan
mereka.
Bertrand Russel menulis dalam bukunya mengenai dampak
sains terhadap masyarakat, “diet, suntikan dan perintah penggabungan
[program-program tersebut], dari usia yang sangat dini, untuk menghasilkan
semacam karakter dan semacam keyakinan bahwa pihak berwenang mempertimbangkan
kritik yang diperlukan dan setiap kritik serius akan menjadi tidak mungkin
secara psikologis.” Inilah sebabnya mengapa kami memiliki reservasi pada
apa yang disebut sebagai program vaksinasi polio.
Kau mengatakan bahwa hari Malala bukanlah harimu,
tetapi itu adalah hari setiap orang yang telah mengangkat suara untuk hak-hak
mereka, [maka] saya bertanya kepadamu mengapa hari seperti hari [Malala] itu
tidak dideklarasikan untuk [aktivis HAM AS] Rachel Corrie? Karena buldoser
[yang melindas tubuhnya adalah buldoser] Israel? Mengapa hari seperti hari
[Malala] itu tidak dideklarasikan untuk [Dr] Affia Siddique
[yang ditangkap pada 17 Juli 2008]? Karena pelakunya adalah Amerika?
Mengapa hari tersebut tidak dideklarasikan untuk
Faizan dan Faheem? Karena pembunuhnya adalah Raymond Davis?
Mengapa hari tersebut tidak dideklarasikan untuk 16
perempuan Afghan dan anak-anaknya yang tidak bersalah yang ditembak mati oleh
seorang Amerika Robert Belas? Karena dia bukan seorang Talib? Saya
bertanya kepadamu dan jujurlah menjawabnya, jika kau ditembak [bukan oleh
Taliban] tetapi oleh serangan pesawat tak berawak Amerika, akankah dunia
mendengar tentangmu? Akankah kau disebut sebagai ‘anak bangsa’?
Akankah media meributkan tentang dirimu? Akankah
Jenderal Kiyani datang mengunjungimu dan akankah media dunia terus-menerus
melaporkan tentang dirimu? Apakah kau akan dipanggil untuk [berpidato di]
PBB? Apakah Hari Malala akan dideklarasikan?
Lebih dari 300 wanita dan anak-anak yang tak berdosa
gugur dalam serangan drone [AS], tapi siapa yang peduli? Karena penyerangnya
berpendidikan tinggi, anti-kekerasan, [karena mereka] orang-orang Amerika yang
damai?
Saya berharap, kasih yang kau pelajari dari Nabi
Muhammad Shalallahu Alaihi wa Sallam harus dipelajari oleh
Tentara Pakistan, sehingga mereka bisa berhenti menumpahkan darah Muslim di
FATA dan Baluchistan.
Saya berharap, kasih yang kau pelajari dari Nabi Isa
[yang mereka klaim sebagai Yesus] harus dipelajari oleh Amerika Serikat dan
NATO, sehingga mereka berhenti menumpahkan darah Muslim yang tak berdosa di
seluruh dunia dan saya berharap hal yang sama untuk para pengikut Buddha untuk
menghentikan pembunuhan Muslim tak bersenjata yang tak bersalah di Myanmar dan
Sri Lanka dan saya berharap hal yang sama untuk tentara India yang
mengikuti ajaran Gandhi dan menghentikan pembantaian di Kashmir.
Dan ya, para pengikut Bacha Khan, ANP memiliki
contoh anti-kekerasan dalam rezim lima tahun mereka di Provinsi KPK,
misalnya Swat, di mana tidak satu tembakan pun ditembakkan dan kami menyaksikan
pengikut Bacha Khan menerapkan filosofi anti-kekerasan dalam jiwa yang benar,
dengan dukungan jet, tank-tank dan helikopter tempur.
Pada akhirnya saya menasehatimu untuk pulang kembali
ke rumah, mengadopsi budaya Islam dan pasthun, bergabung dengan madrasah Islam
putri di dekat kampung halamanmu, belajar dan pelajari kitab Allah, gunakanlah
penamu untuk Islam dan [membela] penderitaan umat Muslim dan ungkaplah
konspirasi elit kecil yang ingin memperbudak seluruh umat manusia untuk
agenda jahat mereka atas nama tatanan dunia baru.
Segala Puji bagi Allah Pencipta Semesta Alam.
15 Juli 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar