Senin, 02 Januari 2012

Orang Islam yang Tak PD dengan ke-Islamannya punya Ganguan Mental - Muslimdaily.net

http://muslimdaily.net/berita/lokal/orang-islam-yang-tak-pd-dengan-ke-islamannya-punya-ganguan-mental.html

Solo, 2/1/2012 – Meski berstatus sebagai Moderator dalam acara Seminar Nasional Kristologi bertajuk “Konspirasi Kristen Terhadap Muslim Indonesia dan Upaya Antisipasinya” hari Ahad 1/1/2012 di gedung Pasca Sarjana lantai 5 Fakultas Psikologi UMS dari jam 09.00 – 12.30 wib, Dr. Yadi Purwanto, Psi. MM. cukup memberikan informasi dan pelajaran yang penting bagi audiens yang hadir dan terkhususu tentunya kepada umat islam.

Disela-sela beliau memimpin seminar, ada beberapa hal yang disampaikan menurut keilmuan yang beliau peroleh tentu sangat penting bagi umat islam dan perlu diingat-ingat betul. Salah satu pernyataan beliau adalah bila ada orang islam yang tidak PD (percaya diri) dengan keislamannya, dalam ilmu Psikologi orang tersebut dikategorikan sebagai orang sakit dan punya gangguan mental.

“Orang islam yang tak PD dengan keislamannya dalam literatur ilmu Psikologi adalah orang yang punya gangguan mental”, Ujar Pak Yadi sapaan akrab beliau.

Lebih lanjut lagi beliau mencontohnya siapa dan apa ciri-ciri orang yang disebut punya gangguan mental adalah Presiden SBY.

“Islam itu sudah mengatur segala aspek kehidupan manusia. Dalam bertemu atau menyapa orang lain kita diajarkan dan diperintahkan untuk mengucap salam, assalamu’alaikum warahmatullah wabarakaatuh. Tapi coba kita lihat Pak SBY, setelah mengucap salam, dia masih saja mengucap ‘Salam Sejahtera’. Inikan namanya nggak PD dengan keislamannya”, Ungkap beliau.

Beliau juga mengatakan bahwa orang yang seperti itu termasuk orang yang bodoh, sebab islam sudah mengatur tata cara dalam menjalani hidup didunia, tapi masih saja ditambah-tambahi.

“Bila ada pak Polisi disini, harap jangan disalah artikan apa yang tadi saya sampaikan. Saya bukannya menghina Pak SBY, tapi saya hanya menunjukkan kebodohannya”, Tegas Dr. Yadi sapaan akrab lainnya.

Dr. Yadi sendiri merupakan dosen di universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan mengajar ilmu Psikologi di Fakultas Psikologi Pasca Sarjana UMS.

Acara ini sendiri diadakan oleh Jama’ah Masjid Fadhlurrahman (JMF) UMS sebagai bentuk kepedulian terhadap maraknya kasus Kristenisasi yang terus menerus terjadi tanpa ada satupun pejabat pemerintahan daerah/pusat di negeri Indonesia yang mayoritas islam untuk mencegahnya, paling tidak DPR bisa membuat UU untuk menjerat orang yang melakukan Kristenisasi atau Pemurtadan. (bekti Sejati/KRU FAI)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar