Minggu, 27 Februari 2011

Diancam Hukuman Mati, Ba'asyir Tetap Berdakwah

http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2011/02/25/13498/diancam-hukuman-mati-baasyir-tetap-berdakwah/

Kode Smiley Facebook Untuk Chating

Sering chating dengan teman di facebook? pasti ada yang terasa kurang dibandingkan bila kita chating menggunakan yahoo messenger yang mempunyai banyak smiley (emoticon). Sebenarnya facebook juga mempunyai smiley yang cukup banyak hanya saja pengguna facebook banyak yang tidak tahu kode untuk menampilkan smiley tersebut. Mau tambah asyik ngobrol dengan teman di facebook silakan tambahkan kode-kode smiley facebook berikut :

Facebook Happy Smiley Face
:) :( :P :D :O ;) 8) 8| >:( :\ :'( 3:)
O:) :-* <3 ^_^ -_- O.o >:o :v :3 :|] :putnam:
Hiu (^^^)
http://i15.photobucket.com/albums/a398/syilpid/blog/smileyfacebook/shark_fb_smiley.jpg

Penguin <(")

Silakan bookmark halaman ini (CTRL +D) agar mudah diingat

Nih bukti screen shootnya
smiley facebook (emoticon)

Selamat chating, tapi awas lihat belakang ada bos apa nggak

Copas dari: http://www.tips-fb.com/2009/02/kode-smiley-facebook-untuk-chating.html

Muslim Awam Menekuk Intelek Liberal

http://www.freewebs.com/ulil-awam/

>>> PERINGATAN PENTING <<<

Inilah rekaman diskusi via surat elektronik (email) antara seorang awam (Yusuf Anshar) dengan seorang intelek liberal yang tidak lain adalah Koordinator Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdalla. 

Sesungguhnya syubhat-syubhat (wacana-wacana untuk menimbulkan keraguan dan kerancuan terhadap ajaran Islam) yang dilontarkan oleh kaum liberal tidaklah bernilai apa-apa. Untaian dalil-dalil al-Quran dan al-Hadits sudah cukup jelas dan lugas untuk membantah ocehan dan bualan mereka yang ngawur.

Bila kemudian seorang awam membantah bualan mereka dengan sedikit berolah-akal, hal itu karena "gemas" melihat kepongahan dan kelancangan mereka. Seakan-akan hanya merekalah yang berakal, sedang orang-orang yang beragama dengan "lugu" (lurus dan gugu = taat) adalah orang-orang yang pandir (sufaha'). Keculasan berpikir mereka sangka kecerdasan berpikir. Keliaran dan kebablasan berpikir mereka kira bagian dari kebebasan berpikir. Puhh!!

Dalam perdebatannya, "orang awam" tidak banyak mengutip dalil (al-Quran dan al-Hadits). Asumsinya, kaum liberal sebetulnya tidak percaya dengan keduanya. Kalaupun percaya (percaya macam apa?), al-Quran dan al-Hadits bagi mereka hanyalah sebagai objek permainan, bahan diskusi dan perdebatan, bukan sebagai sumber pengetahuan dan petunjuk.

Diskusi ini terbagi atas beberapa babak:

1) Orang awam menekuk intelek liberal
Diskusi awal yang berlangsung lewat email pribadi. Sebelum mempublikasikan diskusi ini, orang awam terlebih dahulu mengirimkan email pemberitahuan tapi tidak digubris oleh sang intelek liberal. Bukti otentik (file PDF) diskusi ini bisa download di sini.

2) Orang awam meringkus intelek liberal
Dengan menggunakan nama "abdul razak", orang awam ikut nimbrung di milis JIL untuk menyebarkan alamat website yang memuat diskusi pertama di atas sekaligus membantah para intelek liberal.

3) Orang awam membanting intelek liberal
Setelah "abdul razak" ditendang dari milis JIL, orang awam berulang kali masuk ke milis dengan beberapa kali ganti nama (berhubung kepesertaannya di milis selalu dicabut) untuk membanting tulisan-tulisan Ulil. 

4) Orang awam menantang intelek liberal
Berhubung kepesertaan orang awam di milis selalu berujung dengan pencekalan dan pencabutan maka ia mencoba menantang diskusi babak kedua. Semula Ulil menyetujui, tapi kemudian keder lagi.

5) Orang awam membungkam intelek liberal
Karena tantangan diskusi babak kedua ditolak, orang awam terpaksa memantau tulisan-tulisan Ulil di milis dari jarak jauh dan menuangkan bantahannya disini sebagai suatu "diskusi monolog". Terdiri dari:

Selamat mengikuti!

KLIK DISINI

Senin, 21 Februari 2011

Kerancuan Mazhab Relativisme

oleh Sholehudin Moehtadi

Pernyataan  “kita tidak dapat mengetahui kebenaran absolut, karena hanya Tuhan yang mengetahuinya.” Adalah rancu. Sebab 5+5=10 adalah absolut, dan kita manusia mengetahuinya.

Jika yang dimaksud adalah bahwa kita tidak mengetahui kebenaran absolut seperti yang dimaksud Tuhan, ini berarti sebuah pernyataan ketidak-percayaan atas kenabian Muhammad Saw, manusia yang dipercaya Allah sebagai penyampai risalah-Nya. Sebab mustahil Allah menurunkan wahyu yang tidak bisa difahami oleh rasulnya sendiri.

Jika dikatakan “yang benar hanya Tuhan.” Maka yang mengatakan demikain itu mestinya mengetahui kebenaran yang diketahui Tuhan itu. Jika ia tidak mengetahui, maka mustahil ia dapat menyatakan bahwa yang benar secara absolut hanya Tuhan. Jika ia tahu maka pengetahuanya itu absolut. 

Benar, secara ontologis Tuhan itu  absolut dan manusia itu relatif. Tetapi secara epistemologis kebenaran dari Tuhan yang absolut itu telah diturunkan kepada manusia melalui Nabi dalam bentuk wahyu. Kebenaran wahyu (al-quran) yang absolut itu difahami oleh Nabi dan disampaikan kepada manusia. Manusia yang memahami risalah Nabi dapat memahami yang absolut.

Dan tentu saja, untuk dapat memahami risalah Nabi harus dengan bahasa yang digunakan Nabi dalam menyampaikan wahyu tersebut, bahasa arab. Sehinga orang yang tidak mengerti dalam bahasa arab ia tidak boleh berbicara soal Islam, apalagi mengkritisinya. Jika ia memaksakanya, berarti dia telah melanggar kode etik intelektual.

Jika dikatakan “ Itu kan menurut yang anda pahami, belum tentu orang lain sama pemahamannya dengan anda.” Maka jawabnya adalah “ pernyata’an anda ‘yang saya pahami belum tentu seperti orang lain pahami’ itu menurut anda. Sebab menurut orang lain bisa jadi yang saya pahami adalah yang orang lain pahami. Mumet kan? Ya, memang mumet jika kita terus meladeni kaum relativisme. Bukan cuma mumet, bahkan dunia ini bisa hancur. Sebab mereka merelatifkan pendapat-pendapat para imam. Mereka tidak mau mengakui otoritas keilmuan para mujtahid.

Yang paling rancu dari kerancuan-kerancuan kaum relativisme adalah ketika mereka menyatakan bahwa “ kebenaran itu tidak memihak.” Sebab, jika kebenaran tidak memihak, berarti kebenaran ada di semua pihak. Rancunya jika disatu pihak ada yang menyatakan Tuhan itu ada, dan dipihak lain ada yang menyatakan Tuhan itu tidak ada, maka kebenaran ada pada keduanya, karena kebenaran tidak boleh memihak. Yang demikian itu secara logis, kontradiktif.

Untuk lebih lengkapnya silahkan baca Liberalisasi Pemikiran Islam, Hamid Fahmi Zarkasyi.

sumber

Minggu, 20 Februari 2011

Karena Amerika Dan Israel Dibangun Dengan Sejarah Yang Sama

Karena Amerika Dan Israel Dibangun Dengan Sejarah Yang Sama

Banyak warga Amerika bertanya-tanya mengapa mereka harus terus memberikan 3 miliar dolar kepada Israel dengan susah payah dari pajak mereka setiap tahunnya? Padahal di tengah himpitan krisis ekonomi seperti sekarang ini, jelas, rakyat Amerika sendiri lebih memerlukannya.

Banyak warga Amerika yang bertanya-tanya mengapa mereka memberikan milyaran dollar kepada Israel untuk proyek senjata; bom, helikopter Apache, rudal TOW, dan senjata canggih lainnya. Banyak warga Amerika bertanya-tanya mengapa negara mereka selalu menghalangi resolusi PBB terhadap tindakan Israel, bahkan ketika tindakan Israel tersebut jelas melanggar hukum internasional. Singkatnya, banyak orang Amerika bertanya-tanya mengapa AS dan Israel menjadi teman baik seperti tak terpisahkan.

Mengapa? Karena AS dan Israel memiliki banyak kesamaan. Siapa di AS tidak mencintai knishes (sejenis kentang goreng) atau latkes (kudapan)? AS dan Israel adalah dua kacang polong dalam sebuah cangkang.

Kedua negara ini menyembah AIPAC (America Israel Public Affairs Committee), yang berfungsi sebagai utusan surgawi antara dua pertemanan itu. Israel mengatakan kepada AIPAC persis seperti yang mereka inginkan dan AIPAC mengatakan kepada anggota Kongres tentang apa yang harus dilakukan jika para anggota kongress itu masih ingin mempertahankan pekerjaan mereka.

Kedua negara jelas berbagi nilai sama dalam soal moral. Sebagai contoh, keduanya tak punya keberatan sama sekali merudal seorang musuhnya yang sudah tua dan hanya bisa duduk di kursi roda.

Kedua negara memberangus "teroris" yang menggunakan bom bunuh diri. Tentu, Amerika Serikat dan Israel sering sembrono membunuh orang yang tidak bersalah, namun mereka juga tak pernah berhenti membunuh dengan menggunakan helikopter Apache atau pesawat siluman Predator tanpa awak yang bisa membuat Anda menghembuskan nafas begitu saja, bahkan tanpa menyadarinya.

Tapi yang paling penting, AS dan Israel tenryata memiliki kesamaan, dan itu yang membuat mereka bak saudara, yaitu cara kedua negara itu diciptakan. AS dan Israel mempunyai jalan yang sangat mirip dalam membangun negaranya masing-masing.

Sekilas sejarah kedua negara

Masalah yang paling utama dalam pembangunan negara Amerika dan Israel adalah orang-orang pribumi. Jadi wajar saja bagi Israel untuk selalu berkaca pada sejarah Amerika dan bertanya, "Bagaimana kalian menangani penduduk asli kalian? Karena kita berbagi dalam nilai-nilai moral yang sama, kami ingin memperlakukan masyarakat kami dengan cara yang sama pula." Dan menyadari mereka memiliki begitu banyak kesamaan, keduanya menjadi negara yang berkarib dengan cepat.

Hal pertama yang diperlukan untuk membuat sebuah bangsa negara adalah tanah air. Sayangnya bagi AS dan Israel, tanah yang mereka butuhkan sudah diduduki oleh orang-orang yang pernah tinggal dan bekerja di tanah tersebut selama berabad-abad. Tapi untungnya bagi kedua negara berkembang itu, baik Amerika asli maupun orang Palestina, sangat baik.

Pada awalnya, baik Amerika Serikat dan Israel berusaha sopan, dengan alasan masing-masing terhadap orang-orang pribumi. Kedua negara itu mengatakan sesuatu seperti, "Ya, Anda telah bekerja di tanah ini selama berabad-abad dan menganggap itu rumah Anda, tapi bisa tolong kemasi sampah Anda dan pindah ke tempat lain karena kami butuh tanah Anda?"

Dalam kedua kasus itu, orang-orang pribumi jelas mempertahankan bahwa itu adalah tanah mereka. Tapi sebaliknya seperti orang Amerika asli yang keras kepala, orang Palestina murka dan berang karena Israel terang-terangan mencuri tanah mereka dengan menggunakan kekuatan militer. AS kemudian mengatakan Israel mungkin akan memberangus beberapa desa Palestina (taktik ini telah sering terbukti menjadi senjata yang meyakinkan untuk mengusir penduduk asli Amerika yang keras kepala ketika AS menempati tanah). Sayangnya, banyak orang Palestina masih menolak untuk meninggalkan rumahnya dan orang-orang yang masih menyimpan dendam sampai hari ini.

Baik AS dan Israel akhirnya terpaksa mengusir ratusan ribu masyarakat dari tanah mereka yang telah ditinggali selama berabad-abad. Kedua negara mengakui "kedaulatan" wilayah untuk pribumi pengungsi, tapi dalam waktu yang sama dan bahkan lebih cepat, segera mulai mencuri tanah mereka juga. Kedua negara mendorong permukiman ilegal pada "kedaulatan" wilayah, dan tak terelakkan memaksa banyak orang pribumi berjuang dalam kemelaratan yang tidak berharga dan hanya mempunyai seonggok tanah kering. Mereka yang berani melawan dicap "liar" oleh Amerika Serikat dan "teroris" oleh Israel (tentu saja, membasmi "liar" dan "teroris" adalah moral yang sempurna).

Mengapa AS dan Israel berteman baik? Jelas, AS dan Israel berbagi nilai-nilai moral mendalam yang sama. Apa dasar yang lebih baik lagi dalam persahabatan selain berbagi nilai-nilai moral yang sama? (sa/Online Journal Contributing Writer)

Sumber: http://www.eramuslim.com/berita/analisa/karena-amerika-dan-israel-dibangun-dengan-sejarah-yang-sama.htm

_____________________________________________________________________

Banyak diantara kita yang beranggapan Pemerintahan Obama -dengan slogannya "Change We can Believe in"- berbeda dengan pemerintahan sebelumnya. Benarkah? Coba simak berita terbaru ini:

AS veto resolusi PBB mengecam Israel

Amerika Serikat memveto keluarnya resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengencam pembangunan pemukiman Yahudi di wilayah Tepi Barat dan Jerusalem Timur.

Inggris adalah termasuk negara yang mendukung resolusi yang diusulkan oleh negara-negara Arab dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).

Amerika Serikat adalah satu-satunya negara di Dewan Keamanan yang memveto resolusi tersebut.

Ini adalah hak veto pertama yang dilakukan oleh Amerika Serikat dibawah pemerintahan Barrack Obama yang telah berjanji untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan dunia Islam.

http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2011/02/110219_asvetopalestina.shtml

Baca juga : 66 Bukti Sejarah Pembelaan Amerika terhadap Israel



Jumat, 18 Februari 2011

'Jadi ini Amerika': veteran Ray McGovern Berdarah dan Ditangkap Ketika Hillary Pidato

Kemarin ketika menlu AS Hillary Clinton berpidato di Universitas George Washington mengecam pemerintah negara yang menahan para demonstran dan tidak membolehkan kebebasan berekspresi, di saat yang sama Ray McGovern (71 tahun) terlihat ditarik dari kumpulan penonton oleh polisi dan petugas berpakaian sipil, dianiaya  dan dibiarkan berdarah di penjara. Dia (Hillary) tidak menghentikan pidatonya. Ketika Menlu Clinton mulai berpidato, Mr. McGovern berdiri diam di barisan penonton dan membalikkan punggungnya. Mr. McGovern -seorang veteran tentara juga pernah bekerja sebagai analis C.I.A selama 27 tahun- ketika itu memakai kaus bertuliskan “Veteran untuk Perdamaian”.

Dia dilumpuhkan oleh petugas keamanan yang menerkamnya, dan ketika ia diseret keluar dari pintu McGovern berkomentar, "Jadi, ini adalah Amerika?" badan McGovern dipenuhi memar, lecet yang ditimbulkan oleh serangan itu.

McGovern diwakili oleh Yayasan Kemitraan untuk Keadilan Sipil (PCJF). “Ini adalah arti sebenarnya dari lip service yaitu ketika Menteri Luar Negeri Clinton menjadi terompet pemerintah AS yang katanya khawatir hak-hak kebebasan berbicara dan orang ini secara simultan dianiaya dan ditangkap karena terlibat dalam tindakan damai disebabkan perbedaan pendapat di pidatonya,"ujar pengacara Mara Verheyden-Hilliard dari PCJF tersebut.

McGovern saat ini bekerja untuk “Tell the Word”, lengan penerbitan Gereja Ekumenis Juruselamat di Adams Morgan daerah dari Washington, DC



http://www.youtube.com/watch?v=N-Vy8fFnz18

diterjemahkan dari commondreams.org

McGovern telah menjadi komentator vokal tentang isu-isu intelijen terkait sejak akhir 1990-an Dia sangat kritis terhadap cara pemerintah menangani kasus Wen Ho Lee pada tahun 2000. Pada tahun 2002 ia secara terbuka mengkritik Presiden George W. Bush yang menggunakan intelejen pemerintah dalam menjelang perang di Irak.

Pada tahun 2003, bersama dengan karyawan lainnya mantan CIA, McGovern mendirikan Veteran Intelligence Professionals for Sanity atau VIPS. Organisasi ini didedikasikan untuk menganalisa dan mengkritik penggunaan intelijen, khususnya yang berkaitan dengan perang di Irak. Pada bulan Januari 2006, McGovern mulai berbicara atas nama kelompok anti-perang "Not in Our Name". Menurut siaran pers kelompok ini, McGovern menyediakan "dakwaan kejahatan perang" simbolik kepada Bush di Gedung Putih dari sebuah "pengadilan rakyat. (http://en.wikipedia.org/wiki/Ray_McGovern)


Komentar : IRONIS, Seorang tua yang ingin berekspresi (hanya dgn sikap diam) justru dianiaya bertepatan ketika Hillary berpidato soal kebebasan berekspresi. AS makin memperlihatkan standar gandanya, di dalam negeri dia membungkam aktivis anti perang dgn menganiaya, di luar negeri dia membungkam negara yang tdk sejalan dgn rudal & pesawat pembom

Selasa, 15 Februari 2011

Mari Berperang Melawan Blog pengguna auto generated content!!

Pernah menggunakan search engine untuk mencari sesuatu, namun yang Mpers dapatkan justru blog/web yang isinya cuman berisi daftar link yang kalau di klik cuman muter2 di blog tersebut tanpa menemukan artikel yang Mpers inginkan? Kalau pernah, berarti Anda sedang masuk ke dalam blog yang menggunakan auto generated content (AGC). Biasanya blog2 seperti ini nangkring di peringkat atas hasil pencarian search engine.

Tujuan penggunaan tools ini adalah untuk meningkatkan trafik menuju blog mereka. semakin sering muncul di search engine, semakin besar kemungkinan blog mereka diklik. Walaupun, isinya jauh dari harapan para pencari. bagaimana tidak, isinya cuma list link saja kok.

Ini contohnya




Kalau Mpers pernah merasa mampir ke halaman2 semodel di atas, berarti Mper sedang tertipu! Sedang terkecoh!

AGC is cara kotor

AGC is cara kotor untuk menjaring pengunjung. Kalau para pengguna AGC tidak menyadari kalau perbuatannya merugikan orang banyak. Rugi dari segi waktu, energi bahkan materi. Pengunjung terkecoh, tertipu, karena diarahkan kepada blog yang sebenarnya tidak memuat informasi yagn dibutuhkan oleh pengunjung.

AGC is menyebalkan

Dulu, sebelum maraknya AGC, mencari sesuatu melalui search engine tidak membutuhkan waktu lama. Namun sekarang bisa berjam-jam waktu yang kita butuhkan untuk menemukan artikel yang sesuai dgn kebuthan kita. Bahkan lebih parah, artikel yang kita cari tidak ditemukan karena, tertutup, tertindih, tertumpuk oleh hasil pencarian AGC tadi.

AGC is nafsu [kotor] blogger

Meminjam istilah dari sini yang kebetulan beliau gerah juga dengan aktifitas AGC ini, beliau menyebutkan bahwa merajalelanya blog dnegan AGC adalah karena faktor2 berikut ini:

  1. Nafsu Blogger, pengen nyari visitor banyak tanpa mempedulikan hati nurani.
  2. Nafsu Blogger, pengen nyari pendapat besar tanpa kerja keras.
  3. Nafsu Blooger, ingin blog terindex banyak tanpa menulis kontent organik.
  4. Nafsu Blogger, ingin kerja mudah tanpa perlu susah payah. Dan berhasil. Menghasilkan 3 digit $.


Langkah kita

Nah, untuk itu, sangat beralasan bagi kita untuk memerangi blog yang menerapkan AGC tersebut. jika Mpers menemukan/berada dalam blog2 seperti itu, lakukan hal ini:

  1. mampir sebentar, tinggalkan komentar yang berisikan nasehat bahkan teguran keras bagi mereka untuk segera menginggalkan cara2 kotor tersebut guna menaikkan trafik
  2. blacklist, Hafalkan nama blog2 yang menggunakan AGC, bila perlu catat dan jangan pernah kunjungi lagi blog2 tersebut
  3. infokan kepada saudara2, teman, kerabat kita untuk ikut memerangi blog dengan AGC

Kerugian bagi kita

Berikut ini kerugian yang diakibatkan oleh penggunaan AGC:

  1. susah mencari informasi yang akurat di internet,
  2. rugi waktu,
  3. rugi tenaga,
  4. rugi pikiran, 
  5. rugi biaya,
  6. terkuburnya banyak tulisan bermanfaat,
  7. terkuburnya ilmu2 bermanfaat
  8. search engine penuh dengan sampah gak bermutu,
  9. dan ujung2nya setresss karena pencarian kita tak sesuai dengan yang kita harapkan

Mari perangi Blog berAuto Generated Content!!

sumber:

http://adamdesign.multiply.com/journal/item/105

Rabu, 09 Februari 2011

Intervensi AS dalam Penangkapan Ustadz Baasyir




Dalam kasus penangkapan Ustadz Abu Bakar Baasyir misalnya, setidaknya ada tiga bukti yang selama ini diketahui banyak pihak telah melibatkan Amerika. Pertama, pengakuan mantan penerjemah Presiden Bush dan Megawati di Gedung Putih, Fred Burks, di Pengadilan. Dalam persidangan Ustadz Abu tahun 2005, Fred Burks membeberkan semua rencana Amerika untuk me'render' Ustadz Abu. Pria kelahiran 20 Februari 1958 itu menyebut adanya negosiasi tingkat tinggi, di mana Amerika meminta Indonesia menyerahkan Ustadz Abu ke tahanan Amerika. Tapi Presiden Megawati menolak tekanan itu.
...
Bukti kedua yang menjelaskan keterlibatan Amerika dalam penangkapan Ustadz Abu adalah ketika Pemerintah AS mengutus Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Tom Ridge (10/3/04) untuk menekan Presiden Megawati, Menko Polkam SBY, dan Kapolri Jendral Da'i Bachtiar agar tetap menahan Ustadz Abu setelah bebas dari Rutan Salemba. Maka peristiwa itu memaksa ribuan personil PHH mengambil paksa Ustadz Abu pada hari Jum'at (30/4/04) pukul 06.55 WIB setelah sejak pukul 05.00 WIB bentrok dengan para aktivis ormas Islam yang turut menyambut rencana pembebasan beliau.
...
Bukti ketiga, adalah pengakuan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif melalui tulisannya di rubrik Resonansi HU Republika (13/4/04). Ia mengaku diminta langsung oleh Dubes AS di Jakarta Ralph L Boyce (28/3/04) agar melobi Ketua MA dan Kapolri supaya Ustadz Abu tetap ditahan sebelum pemilu dilangsungkan. Untuk kepentingan itu pihak Dubes menyiapkan semua fasilitas yang dibutuhkan. Syafii mengaku langsung menolak dengan tegas, kendatipun dia sendiri tidak sepaham dengan visi dan misi perjuangan Ust Abu.

ABU BAKAR BAASYIR: SYARIAH &amp; JIHAD




Selasa, 08 Februari 2011

JAT MEDIA CENTER : Membela Ustadz Ba’asyir dan Umat Islam Melalui Media

http://saveabb.com/index.php/news/251-jat-media-center--membela-ustadz-baasyir-dan-umat-islam-melalui-media

KECERDASAN

Rating:★★★★★
Category:Other
Written by Hamid Fahmy Zarkasy

Pada tahun ini saya berkesempatan mengunjungi kembali beberapa negara Eropah.  Banyak fakta yang menarik untuk dibagi bersama. Diantara yang menarik adalah ketika saya berkunjung ke Inggeris, Maret 2010. Di Nottingham saya dapat cerita bahwa sebuah penelitian di Universitas Nottingham menemukan korelasi bahwa semakin bodoh seseorang  itu ia semakin religius dan sebaliknya semakin sekuler dan bahkan atheist ia semakin cerdas. Saya tidak baca hasil riset itu. Tapi setahu saya, menurut hasil riset W.Cantwell Smith definisi religion di Barat itu masalah, dan otomatis arti “religiusitas” pun begitu. Makna cerdas pun juga masalah. Sebab kini berkembang istilah kecerdasan spiritual. Jadi desain penelitian tersebut nampaknya perlu dipersoalkan.

Benarkah masyarakat Barat sekuler sekarang ini cerdas. Perlu dikaji lebih lanjut. Jika maksudnya adalah kecerdasan intelektual itupun masih perlu ujian lebih mendalam. Sebab kecerdasan itu bukan karena pandangan hidup sekulernya, mungkin faktor lain. Jika maksudnya adalah kecerdasan spiritual, jelas sekali tidak benar.

Buktinya di Manchester, sinagog yang telah menjadi Museum, dan gereja yang telah menjadi Masjid. Di Birmingham, masjid Mu’az adalah bekas gereja dan seminari. Beberapa gereja di daerah Aston, Birmingham sudah menjadi sarang burung dara. Jumlah jemaat gereja kalah banyak dibanding “jama’ah” yang antri  masuk bar. Gereja sudah tidak lagi dikunjungi banyak orang. Di sana tidak ke gereja berarti tidak religius lagi. Mungkin karena sudah putus asa, di Manchester terdapat nama gereja “A Church for those who don’t like to go to church”.  Itulah  arti pernyataan “spirituality has gone to the east”. Persis seperti kata Prof.David Thomas, dosen teologi di universitas Birmingham Barat itu maju tanpa agama. Artinya semakin sekuler, semakin rendah spiritualitasnya. Mungkin itu sebabnya mengapa di Barat training kecerdasan spiritual menjamur. Jadi riset diatas tidak reliable. Apalagi menurut Islam spiritualitas dan intelektualitas itu hampir tidak beda.  

Benarkah jalan sekuler adalah pilihan cerdas dan solusi segala masalah. Ternyata tidak. Menyingkirkan agama dari publik malah bermasalah. Di Perancis, Jerman, Swiss dan beberapa negara Eropah yang anti agama, pemerintahnya mulai mengurusi agama. Di Inggeris pemerintah terpaksa membolehkan Muslim buka mahkamah syariah. Kini di Amerika malah muncul idea de-privatization of religion, artinya agama tidak lagi bersifat privat. Harvey Cox, yang pernah menjual idea sekularisasi agama-agama, akhirnya mengoreksi idenya itu. Ia lalu menulis makalah berjudul Reconsidering Secularism. Barat kini seperti dalam kebingungan.  

Menjadi sekuler ternyata juga tidak membuat orang bijak bestari. Bulan lalu saya menyampaikan public lecture di Universitas Wienna, Austria. Temanya tentang moderasi dan toleransi. Seorang peserta bertanya, mengapa di Indonesia orang bisa lebih toleran tapi disini dan negara Eropah tidak. Jawab saya, Barat itu terlalu sekuler dan bahkan terlalu kaku, sehingga tidak toleran pada agama. Di Indonesia agama bisa muncul di ruang publik. Ceramah agama-agama bisa muncul di TV. Tabligh akbar, Natalan atau peringatan hari keagamaan bisa diadakan diruang publik. Sesuatu yang mustahil terjadi di Barat. Ini bukti lain bahwa menjadi sekuler itu tidak membuat orang arif dan toleran. Sekuler malah bisa berarti ekslusif.

Tapi anehnya, yang kini dituduh ekslusif adalah sikap keberagamaan. Itupun berdasarkan analisa abad ke 16 dan 17, disaat mana sekte-sekte agama di Eropah waktu itu sering konflik. Sekte-sekte, atau agama-agama itu punya tuhannya sendiri-sendiri (teori geosentris) dan saling menyalahkan. Konflik bermuara pada pembunuhan. Andrew Sullivan di The New York Times Magazine menggambarkan bahwa gara-gara perang salib, inquisisi dan perang agama Eropah abad 16 dan 17 berlumuran darah.  Bahkan lebih banyak dibanding di dunia Islam.

Tapi anehnya situasi itu dianggap terus terjadi hingga sekarang. Yang jadi sample adalah peristiwa 11/9 yang sejatinya penuh misteri itu.  Padahal konflik agama selama ini, jikapun ada,  tidak sebesar konflik politik. Tidak sebesar perang teluk dan invasi AS ke Irak dan Afghanistan. Jumlah yang mati sia-sia pun lebih banyak konflik politik. Tidak puas dengan sample peristiwa Jack Nelson-Pallmeyer, merujuk kepada kitab suci. Ia lalu menulis buku “Is Religion Killing Us? Evidence in the Bible and the Qur’an”.  Intinya, kedua kitab ini memerintahkan pembunuhan.

Tapi konflik antar agama bukan satu-satunya alasan. Konflik yang sebenarnya justru antara agama dan sekularisme. Peter Berger terus terang, sekularisme gagal dan diganti dengan pluralisme. Sikap ekslusif itu diganti menjadi sikap inklusif dan pluralis. Secara teologis agama yang banyak itu, oleh John Hick, diteorikan menjadi bertuhan sama. Teologi agama-agama itu diperkirakan nantinya akan bersatu. Itulah teori global theology John Hick. Anehnya teori yang bermasalah ini ada pengikutnya, termasuk di Indonesia.

Di Leed, saya melewati sebuah gereja.  Di depan gereja itu tertulis, “all race, all nation, all religion but one god”. Saya lalu segera menyimpulkan ini pasti penganut paham global theology.  Dalam perjalanan saya dari Leed ke London saya kebetulan duduk berdampingan dengan seorang pendeta berkulit hitam.  Saya lalu bertanya tentang tulisan gereja di Leed itu. Ternyata bagi dia itu benar. Ketika saya berkunjung ke Centre of Islam-Christian Relation, di Selly Oak College, Birmingham, disitu terpasang gambar Jesus tapi kepalanya seperti gambar dewa Wishnu dalam agama Hindu. Itu simbul pluralisme dan kesamaan Tuhan agama-agama.

Di Universitas Salzburg, setelah kuliah umum saya sempat diskusi dengan dosen systematic theology Professor Hans Joachim Sander. Saya terkejut ketika dia mengatakan bahwa teori pluralisme John Hick itu tidak populer. Dan dalam Kristen idenya itu dianggap sudah usang.  Pluralisme teologi itu, katanya adalah proyek Amerika. Bahkan dia terus terang “liberalisme itu omong kosong”. Ia juga sepakat ketika saya katakan bahwa semua agama sekarang ini sedang dipinggirkan dan bahkan ditindas. Alatnya adalah pluralisme, liberalisme, feminisme dan demokratisasi beragama.  Lucunya, menindas agama tapi masih mencari jalan spiritualitas.  Artinya menjadi sekuler atau liberal bukan pilihan cerdas tapi membingungkan diri sendiri dan orang lain. Begitulah nestapa masyarakat yang telah kehilangan misykat. Wallahu a’lam.

sumber: insistnet

Senin, 07 Februari 2011

Bentrok Terjadi Karena Jamaah Ahmadiyah Bacok Warga

http://www.mediaindonesia.com/read/2011/02/02/201338/123/101/Saksi_Enam_Jamaah_Ahmadiyah_Tewas
PANDEGLANG--MICOM: Sebanyak enam orang anggota Jamaah Ahmadiyah meninggal akibat bentrokan antara jamaah keagamaan itu dengan warga di Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Minggu (6/2) pagi.

"Yang saya lihat ada enam orang yang meninggal, dan seluruhnya dari Jamaah Ahmadiyah," kata Lukman, saksi mata dan juga tokoh masyarakat Cikeusik ketika dikonfirmasi, Minggu (6/2).

Lukmah menjelaskan, seluruh korban tidak diketahui identitasnya karena tak memiliki kartu identitas. Namun seluruhnya berasal dari luar daerah dan merupakan Jamaah Ahmadiyah.

Sementara satu orang warga Desa Umbulan, Sarta, mengalami luka bacok pada lengah kanannya.

"Lengan kanan Sarta hampir putus dibacok oleh anggota Jamaah Ahmadiyah," kata Lukman.

Lukman juga menjelaskan, sebenarnya warga tidak bermaksud melakukan kekerasan. Masyarakat hanya ingin agar Jamaah Ahmadiyah di Cikeusik pimpinan Parman membubarkan diri.

"Warga ingin Ahmadiyah itu membubarkan diri karena sudah dinyatakan sesat oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), tapi permintaan itu abaikan oleh mereka," katanya.

Menurut Lukman, sebelumnya, pada Sabtu malam, puluhan anggota Jamaah Ahmadiyah dari Kota Bogor tiba di Cikeusik dengan menumpang dua kendaraan roda empat, dan menginap di rumah Parman.

Pada Minggu pagi, sekitar seribuan warga dari berbagai daerah, di antaranya berasal dari Kecamatan Cibaliung, Cikeusik, Kabupaten Pandeglang dan Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, mendatangi rumah Parman.

Saat massa tiba, puluhan Jamaah Ahmadiyah yang berada di rumah Parman sudan siap dan mereka membawa berbagai jenis senjata tajam, seperti samurai, parang, dan tombak.

Sesaat kemudian, kata Lukman, salah seorang anggota Jamaah Amhadiyah membacok lengan kanan Sarta hingga nyaris putus.

"Pembacokan inilah yang memicu bentrokan. Warga marah karena melihat lengan kanan Sarta nyaris putus," kata Lukman.


Sebelumnya Kepala Polres Pandeglang AKBP Alex Fauzy Rasyad menjelaskan, penyerangan warga Cikeusik terhadap Jamaah Ahmadiyah dipicu sikap jamaah yang mengeluarkan pernyataan bernada menantang warga setempat.


"Sebenarnya situasinya sudah kondusif, dan masyarakat juga sudah tenang-tenang saja, tapi karena ada pernyataan bernada menantang dari Jamaah Ahmadiyah akhirnya warga terpancing," kata Kapolres ketika dikonfirmasi.

Mengenai adanya korban jiwa dan insiden itu, Kapolres mengaku belum mendapat laporan secara resmi.

"Kalau korban meninggal dunia kita belum tahu, tapi kalau yang mengalami luka berat memang ada empat orang, dan satu di antaranya kondisinya koma. Korban dibawa ke rumah sakit oleh anggota," ujarnya. (Ant/OL-3)

Sabtu, 05 Februari 2011

Yvonne Ridley, Mualaf yang berbicara tentang Khilafah, Syariat & Jihad

Ceramah Yvonne Ridley di Global Peace & Unity Conference 2006, London 30-11-2006

Ditulis dari buku (Dari Taliban Menuju Iman): “Yvonne Ridley, wartawati-feminis Inggris, yang menjadi mualaf setelah ditawan Taliban, dan kini menjadi pembela Islam di Barat”

Awalnya saya ingin mempersembahkan pidato saya di Global Peace and Unity Conference ini kepada Imam Anwar Al-Awlaki –seorang ulama terkemuka dan dihormati di komunitas Muslim berbahasa Inggris– yang ditahan di Yaman dua bulan yang lalu. Namun, saya juga harus berterima kasih kepada saudara Fahad Ansari dari Islamic Human Rights Commussion, penulis artikel “God Save The Deen”, yang menginspirasi saya menulis ceramah ini. Sebagian besar isi ceramah ini terinspirasi oleh tulisannya itu.

Keislaman saya masih amat belia, karena saya baru menjadi muslimah pada 2003 –dan meskipun masih banyak yang harus saya pelajari, saya dapat merasakan frustasi yang dirasakan umat muslim pada saat ini. Saya tahu serangan 11 September berdampak luar biasa besar pada dunia, tapi itu bukan suatu awal. Itu adalah kelanjutan dari warisan imperalisme AS dan ketakutannya terhadap Islam.

Sekitar 10 tahun yang lalu, para pemuda Muslim dari berbagai belahan dunia membanjiri Bosnia untuk membantu saudara-saudara mereka berjuang mempertahankan diri menghadapi Serbia yang melancarkan genosida, sementara dunia hanya berdiam diri menontonnya. Jihad menyatukan Muslim dari segala kebangsaan, status, dan kultur. Semua disatukan, bahkan mereka yang tidak bisa berangkat untuk berperang berusaha mengulurkan bantuan dalam berbagai bentuk lain seperti penggalangan dana, penyelenggaraan acara penyadaran masyarakat, dan demonstrasi.

Hasilnya, umat Muslim berhasil mematahkan usaha genosida. Dunia Barat baru melakukan intervensi setelah tampak jelas bahwa Muslim Bosnia akan meraih kemenangan. Mereka tidak bisa menerima berdirinya sebuah negera Islam di jantung Eropa, sehingga mereka pun mengintervensi. Ini buka semata-mata kesimpulan saya, tapi mantan Presiden Bill Clinton pun mengakuinya dalam autobiografinya.

Ketakuan terhadap Islam telah berkembang selama 10 tahun belakangan, sehingga darah saudara-saudara kami kini mengalir bagaikan sungai-sungai yang melintasi Chechnya, Kashmir, Palestina, Afganistan, Irak, dan baru-baru ini kita semua menyaksikan apa yang terjadi di Lebanon. Saya pernah mendatangi banyak dari ladang-ladang pembantaian ini dan izinkan saya mengatakan kepada Anda bahwa tubuh-tubuh rusak, meledak berkeping-keping dari saudara-saudara Muslim kami sama persis dengan tubuh-tubuh yang tersebar pada hari ini sangat jelas: darah Muslim adalah komoditas murah.

Sementara itu, puluhan ribu Muslim tak bersalah masih disiksa di tempat-tempat terpencil seperti Teluk Guantanamo, Bandara Bagram di Afganistan, Abu Gharib, Diego Garcia, dan penjara-penjara rahasia di berbagai penjuru dunia.
Sementara itu, di penjara-penjara bawah tanah di Suriah, Yordania, Maroko, Tunisia, Argeria, Mesir.S audara-saudara kami disiksa atas prakarsa dan tuntutan pemerintah AS. Dan semua yakin pemerintah Inggris pun terlibat dalam hal ini. Para pejabat intelejen Inggris tidak lama lagi akan di permalukan karena keterlibatan mereka.

Bahkan sampai sekarang, masih ada 9 warga negara Inggris yang ditahan di Guantanamo –orang-orang Amerika tidak menginginkan mereka, tapi pemerintah Inggris juga tidak mau menerima mereka. Meskipun Departemen Luar Negeri memberikan berbagai dalih, sebenarnya mereka hanya perlu menelepon untuk meminta pembebasan saudara kami itu. Dan jangan pikir hanya laki-laki yang disekap dan disiksa– Moazzam bisa mendengan jeritan seorang perempuan di sel penyiksaan di Afganistan tempat dia ditahan oleh Amerika.

Temuilah Moazzam Begg di stan Cage Prisoners hari ini dan tanyakan kepadanya, apa yang bisa Anda lakukan untuk membantu. Karena kita bisa membantu. Hampir tak ada tahanan yang dibebaskan berkat proses pengadilan, melalui tekanan politik, yaitu ketika pemerintah turut campur tangan.

Anda yang hadir hari ini bisa membuat perubahan. Jangan hanya duduk di sini dan memendam kegeramam –beraksilah. Tekanlah para politisi Anda dan ingatkan mereka bahwa Andalah tuan-tuan mereka.

Dalam surah Al-Áshr, Allah menyatakan bahwa seluruh umat manusia, termasuk Muslim, berada dalam kerugian; kecuali mereka yang BERIMAN, MELAKUKAN AMAL KEBAIKAN, dan SALING MENGINGATKAN TENTANG KEBENARAN DAN KESABARAN. Hanya dengan memenuhi 4 kriteria ini, kita akan dapat berjumpa dengan Tuhan. Namun, jika kita membenamkan kepala kita di pasir dan berpura-pura tidak ada penindasan di dunia, dan penderitaan saudara-saudara kita itu tak berarti apa pun bagi kita, maka mungkin kita tidak akan bisa berjumpa dengan-Nya.

Bahkan Ken McDonald, jaksa di Inggris, merasa jijik dengan tindakan-tindakan pemerintah – ia menyerang dengan sengit apa yang disebut “pengadilan-pengadilan rahasia“.

Pengadilan-pengadilan itu mengadili tersangka terorisme yang tidak diizinkan melihat bukti-bukti yang memberatkan mereka. Itu sungguh suatu penghinaan terhadap keadilan.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Islam Channel News, dia berkomentar: “Kita harus menegaskan bahwa prinsip-prinsip ini tidak bisa ditawar-tawar. Dalam tekanan politik apa pun, dalam iklim apa pun, prinsip-prinsip ini adalah hakikat dari keadilan: persidangan yang terbuka dan dilakukan di hadapan pengadilan yang independen dan netral.

“Kita tidak menginginkan pengadilan-pengadilan rahasia, kita tidak menginginkan hakim yang dipilih secara rahasia, kita tidak menginginkan keadilan rahasia. Pengadilan yang berimbang; fairness di antara penuntut dan pembela tidak bisa ditawar-tawar; hak mendapat keterangan lengkap tentang kasus yang dituduhkan Negara terhadap Anda tidak bisa ditawar-tawar.

“Pembela berhak mengetahui tuduhan yang dihadapinya, dan mereka berhak mendapatkan bahan-bahan yang dimiliki Negara, termasuk yang merugikan tuduhan Negara atau menguntungkan tertuduh. Hak naik banding tidak bisa ditawar-tawar.

”Dan asas praduga tak bersalah, standar pembuktian kejahatan –yang melampaui keraguan-keraguan yang masuk akal– dengan tanggung jawab pembuktian terletak di pundak Negara, tak satu pun dari prinsip-prinsip ini bisa ditawar-tawar.”
Dan tentu saja ia benar – tapi Tony Blair berkata bahwa Muslim harus berhenti memiliki mentalitas korban. Namun, kalau kepala kejaksaan saja mengeluh, tentu kami punya alasan kuat.

Coba bayangkan, apa tanggapan anak-anak muda Muslim atas semua ini? Mereka membaca kisa-kisah kepahlawanan Sholahuddin Al-Ayyubi, Khalid bin Walid, Thoriq bin Ziyad, dan menyimak kisah-kisah keberanian dan keperwiraan Nabi Muhammad saw, yang amat kami cintai. Tahukan Anda, 5 tahun lalu, saya sama sekali tidak tahu siapa Nabi saw itu. Namun, sekarang saya bersedia mengorbankan tetes darah terakhir saya untuk membela nama, kehormatan dan kenangan tentang beliau. Bahkan setelah wafat, beliau menunjukkan dirinya mampu menyatukan Ummah dalam protes terhadap karikatur jahat dari Denmark itu.

Pahlawan-pahlawan modern kami mencakup Malcolm X dan Sayyid Quthb, yang tulisan keduanya membantu saya mendefinisikan diri sebagai Muslim.
Mereka menjadi semacam role model yang diikuti anak-anak muda kami. Namun, mereka malah menerima informasi-informasi yang simpang siur dan membingungkan. Blair mencoba melarang Milestones (Buku karangan Sayyid Quthb) – ia diberi tau bahwa Usamah bin Ladin membaca buku itu … Well, Usamah juga membaca Shakespeare. Apakah kita juga harus melarang Tweifth Night Hamlet, dan karya-karya klasiknya yang lain? Satu menit, anak-anak muda kami diberi tahu untuk hanya takut kepada Allah SWT, tapi menit berikutnya, mereka diberi tahu untuk “melunakkan“ Islam mereka dan menunjukkan kepala dengan patuh.

Sejak peristiwa 11 September, diluncurkan kampanye gencar untuk mengubah Islam menjadi sesuatu yang lebih sesuai dengan menyuarakan Barat. Tujuannya adalah menciptakan sebuah Islam yang sekuler dan kultural yang rukun dengan dunia karena ia tunduk kepada penindas-penindasnya, bukannya kepada Allah; sebuah Islam tanpa jihad, syari’ah dan khilafah – hal-hal yang diperintahkan Allah kepada kami untuk menjalankannya, demi tegaknya din Allah di muka Bumi.

Dan upaya-upaya ini tampak di mana pun saya mengarahkan pandangan. Hijab direnggut dari kepala saudari-saudari kami di Tunisia, Prancis, dan Turki. Saudari-saudari kami di Belanda dan Jerman juga menjadi sasaran. Dan di Inggris, ada Jack Straw, mantan Menteri Luar Negeri Inggris yang mempermasalahkan Jilbab –dia mungkin tidak suka Nikab, tapi saya berharap ia memakainya, ditambah sebuah berangus yang besar. Saya tidak membutuhkan laki-laki kulit putih setengah baya untuk memberi tau saya atau saudari-saudari saya bagaimana kami harus berpakaian. Nikab, seperti jilbab, seperti hijab menjadi simbol penolakan terhadap gaya hidup Barat yang negatif seperti penggunaan obat-obatan terlarang, mabuk-mabukkan, dan seks bebas. Sikap tersebut adalah pernyataan kepada Barat bahwa kami tidak mau menjadi seperti dirimu.

Muslim yang memilih menjadi lebih kebarat-baratan ketimbang orang Barat sendiri membuat saya tertawa –tidak sadarkah mereka bahwa tampak konyol di mata dunia? Mereka bersembunyi di balik deskripsi-deskripsi semacam moderat– lagi-lagi, pesan apakah yang ingin disampakan kepada anak-anak muda kami? Jika kita meminta mereka untuk menjadi moderat, tidakkah itu menyiratkan bahwa ada sesuatu yang salah denga Islam yang perlu dilunakkan, dijinakkan? Apa itu moderat dan apa itu ekstremis? Saya tidak tahu. Saya hanya seorang Muslim. Saya tidak mengikuti ulama atau aliran mana pun, saya hanya mengikuti Nabi saw dan Sunnahnya. Apakah itu membuat saya menjadi seorang ekstremis? Saya tidak yakin Tony Blair memahami dirinya sendiri –saya menulis surat kepadanya tiga bulan yang lalu dan sampai sekarang saya masih menunggu balasannya. Menjadi Muslim itu agak mirip dengan mengandung. Pernakah mendengar ada orang yang mengandung dengan moderat?

Islam telah diserang selama 1.400 tahun dan kami sekarang sudah belajar untuk hanya bergantung kepada Allah. Namun, masih ada Muslim yang mencium tangan yang menampar mereka. Saya khawatir bahwa kita tak lagi bisa memercayai seseorang hanya karena mengenakan busana islami. Ada pemimpin-pemimpin Muslim yang mengklaim bahwa mereka membimbing dan melindungi kami, tapi tidak semuanya memikirkan kepentingan kami. Generasi muda kami harus sangat hati-hati sejak peristiwa 11 September dan Bom London 7 Juli. Kami harus memberi tahu generasi muda kami bahwa apa yang terjadi di Palestina, kashmir, Chechnya, Irak dan Afganistan adalah perlawanan yang dibenarkan terhadap pendudukan militer yang brutal, sedangkan kejahatan-kejahatan seperti 11 September dan Bom London adalah terorisme. Menyamakan keduanya berarti mengkhianati saudara-saudara kami yang tak punya pilihan selain melawan atau terhapus dari muka planet ini.

Hamba-hamba baru Dunia Barat menghujat partai-partai Islam dan pemerintah-pemerintah yang menerapkan syari’ah. Saya menyebut mereka “Penggembira“. Mereka diterbangkan pemerintah dari AS, Kanada, Yaman, dan Mauritania untuk menyebarkan Islam yang jinak. Hasil akhirnya adalah penjinakan din Allah, sebuah Islam yang lemah dan pasif, mau menerima status quo yang menindas dan menghinakan Muslim; sebuah Islam yang mendorong Muslim mengutuk aksi saudara-saudara mereka yang dengan gagah berani melawan pendudukan dan penindasan dengan segala yang mereka punya. Bahkan mendoakan mereka pun sekarang menjadi kejahatan – berapa lama lagi sebelum kami diberi tahu untuk tidak mendoakan mujahidin?

Salah satu panglima perang terbesar yang pernah dikenal dunia, Sholahuddin Al-Ayyubi, pembebas Al-Quds, pernah ditanya mengapa dia tak pernah tersenyum. Dia menjawab, bagaimana mungkin dia tersenyum padahal dia tahu Masjid Al-Aqsa masih diduduki? Saya bayangkan bagaimana tanggapannya terhadap situasi dunia sekarang? Saat ini para pemimpin Arab menari perut tanpa malu di hadapan Amerika sambil menyerahkan Irak di atas sebuah piring. Pemimpin-pemimpin Arab itu berpaling sementara Palestina yang jelita tak henti-hentinya diperkosa dan “putri jelita” Arab lainnya, Lebanon, kemanakah Dunia Arab ketika ia diserang dengan amat brutal?

Dan genderang perang kembali ditabuh. Bukan hanya seluruh dunia menyaksikan, melainkan anak-anak kami, generasi muda kami, masa depan kami. Kita harus mendidik dan menginspirasi mereka dengan kisah-kisah Nabi dan para Sahabat. Selama Ummah memunculkan tokoh-tokoh seperti Khalid bin Walid, Sholahuddin Al-Ayyubi, Sayyid Qutb, dan Malcolm X, kami tidak akan kalah. Semakin kami ditindas oleh para tiran, semakin sengit kami melawan. Inilah sifat Islam.

Dan inilah Islam yang perlu diikuti anak-anak muda kami, dengan bimbingan dan inspirasi. Kami harus mengganti pemimpin-pemimpin yang mengebiri diri mereka sendiri dalam upaya menyedihkan untuk menjadi lebih Barat ketimbang bangsa Barat sendiri. Banyak anak muda Muslim sekarang menyadari bahwa tak peduli seberapa keras mereka mengompromikan din mereka untuk melebur ke dalam masyarakat yang lebih luas, ketika keadaan menjadi runyam, mereka akan diperlakukan dengan penuh kecurigaan. Semakin kami disuruh melupakan syari’ah, khilafah dan jihad, semakin Muslim akan membayar dengan darah untuk menegakkan nilai-nilai itu. Jihad yang kita saksikan di Palestina, Irak, Afghanistan, Kashmir, dan Chechnya adalah sesuatu yang mulai, sebuah perang yang dibenarkan melawan kezaliman dan tirani.

Aksi para jihadis sama sekali tidak menimbulkan ancaman terhadap Barat atau gaya hidup orang Barat. Perlawanan mereka bukan hanya dibenarkan tetapi bahkan didukung oleh hukum international. Ekstremis religius yang sungguh-sungguh menumbulkan ancaman terbesar meradikalisasi anak-anak muda kita adalah Kristen Fundamentalis di Gedung Putih dan Downing Street. Bush dan Blair telah menjadi agen perekrutan terbaik Al-Qaidah.

Semakin banyak anak muda Muslim menyadari bahwa bukan terorisme atau ekstremisme yang menjadi target, tetapi Islam sendirilah yang menjadi target.
Kini Ummah-lah yang harus memimpin dan menginspirasi generasi muda Muslim, seperti Nabi memimpin dan menginspirasi jutaan manusia dan akan terus demikian adanya. Dan pelajaran pertama yang harus kami sampaikan kepada generasi muda kami adalah takut kepada Allah SWT.

sumber: http://andricipta.wordpress.com/2007...n-menuju-iman/
Diterjemahkan dari : http://yvonneridley.org/yvonne-ridle...don.-uk-4.html

Imanda Amalia: Itu Hanya Hoax

http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2011/02/04/brk,20110204-311164,id.html
TEMPO Interaktif, YOGYAKARTA - Imanda Amalia, 24 tahun, mendadak menjadi populer. Ini lantaran namanya disebut sebagai korban tewas dalam peristiwa berdarah di Mesir. Beberapa media televisi telah mewawancarainya, termasuk media Mesir. “Tapi untuk media Mesir karena pakai bahasa Arab jadi terputus,” kata Imanda kepada Tempo, Jumat 4 Februari 2011 dengan nada tenang.

Tak hanya media. Imanda, juga kebanjiran telepon untuk konfirmasi. Termasuk diantaranya United Nations Relief and Works Agency (UNRWA), lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengurusi pengungsi, juga mengontak dirinya. “Berita itu hoax, Imanda Amalia itu bukan saya yang mahasiswa UGM,”kata Imanda.

Imanda mengaku berasal dari Mataram. Ia tercatat sebagai mahasiswa S2 manda tercatat sebagai mahasiswa Pascasarjana Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran angkatan 2010.

Lagipula, Imanda mengaku, seseorang yang kebetulan namanya sama dengan identitasnya lebih tua dibanding dirinya. Imanda yang mahasiswa UGM ini masih berumur 24 tahun, berbeda dengan Imanda yang disebut-sebut staf UNWRA, berkewarganegaraan Australia dengan umur 28 tahun. Perempuan kelahiran Mataram, 25 Mei 1987 ini mengaku belum pernah sekalipun menginjakkan kakinya di Mesir.

Kabar menghebohkan itu muncul setelah pesan memilukan itu pertama kali dimunculkan Pumy Kusuma, teman Imanda, lewat akun Facebook Science of Universe. Dalam postingan disebutkan pula, pesan Imanda dalam Blackberry-nya. "Kami terjebak dalam baku tembak.... Ambulans tertembak. Terkena lemparan batu. Belum bisa dievakuasi karena massa makin memanas .... Please, doakan Manda dan kawan-kawan,".

Sejak itu, kabar bahwa ia tewas di tengah baku tembak di Kairo tersebut menjalar cepat di Facebook, Twitter, milis, dan portal-portal berita di Indonesia.

Imanda, disebut-sebut sebagai perempuan asal Indonesia itu--tapi disebut-sebut telah menjadi warga negara Australia--menyerahkan hidupnya untuk mengurus pengungsi di Gaza. Disebutkan pula, Imanda adalah lulusan Universitas Gadjah Mada ini anggota staf United Nations Relief and Works Agency (UNRWA), lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menangani pengungsi, sejak 7 Juli 2010.

Akibat kabar itu, sepanjang Kamis kemarin, Kementerian Luar Negeri dibuat sibuk untuk mencari kebenaran soal Imanda Amalia. Namun informasi tak jua berbuah hasil.

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyatakan, tak ada warga negara Indonesia di Kairo atas nama Imanda Amalia. Pun juga tak ada WNI yang jadi korban meninggal di Kairo. Marty juga mengaku berupaya melakukan verifikasi kepada kantor UNRWA di Amman Yordania dan Newyork, Amerika Serikat. Namun mereka menyebutkan tidak staf UNRWA atas nama Imanda.

Marty menegaskan, namun pemerintah akan terus berupaya mencari informasi yang pasti. Sehingga tidak terjadi simpang siur dimasyarakat. Hingga saat ini pemerintah belum mendapatkan aduan soal adanya keluarga di dalam negeri yang kehilangan anggota keluarganya, bernama Imanda Amalia.

Imanda mengaku mengetahui kehebohan ini setelah Ustadnya di Pondok Assalam menelpon dan menanyakan dirinya. “Apakah saya baik-baik saja,”katanya.

Ustad itu menurut pengakuan Imanda mendapat kontak dari reporter televisi swasta menanyakan kebenaran Imanda Amalia. Lantaran belum pernah menginjakkan kakinya di Mesir, maka Imanda mengatakan identitas itu salah. Lagipula foto yang terpasang di akun facebook juga bukan dirinya. “Jelas wajahnya bukan saya,”katanya.

Imanda mengaku tidak sedikitpun cemas atau takut setelah kabar menghebohkan. Adapun keluarganya hanya tertawa dengan kabar simpang siur ini. “Karena mereka tahu saya di Jogja dan baik-baik saja,”katanya.

BERNADA RURIT

Jumat, 04 Februari 2011

INSIDEN MONAS DAN PECAH BELAH ALA RAND CORPORATION

Adanya politik adu domba di balik insiden Monas semakin menguat. Pernyataan Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi mengingatkan pihak-pihak tertentu untuk tidak melibatkan NU menyusul insiden Monas 1 Juni. “NU akan memberikan sanksi kepada siapa pun yang melakukan provokasi,” tegasnya.

Hasyim menyesalkan penggunaan dan pelibatan nama NU dan kelompok NU dalam masalah ini. “Karena relevansinya tidak ada antara NU dan Monas, NU dan FPI. Tapi, kenapa lalu ditulis korban itu adalah orang NU?” ujar Ketua PBNU Hasyim Muzadi dalam pernyataan tertulis pada detikcom, Selasa (3/6/2008). KH Hasyim Muzadi juga mengingatkan pelibatan orang-orang NU yang menjadikan NU sebagai pihak yang juga terlibat dalam bentrok fisik itu. “Ini tidak boleh terjadi dan harus dicegah. Bentrok fisik sangat merugikan. Kita ingin menyelesaikan masalah Monas, bukan memperluas masalah itu,” tegasnya.

Upaya mengadu domba antara NU dan ormas Islam lain seperti FPI memang sangat terasa. Tampak dari reaksi warga NU diberbagai daerah yang mendatangi markas FPI. Konflik horizontal pun dikhawatirkan meluas di daerah-daerah.

Tidak hanya itu , perluasan insiden Monas juga tampak dari upaya membangun opini seakan-akan lasyar Islam menyerang kelompok memperingati hari kesaktian Pancasila. Serangan ini dianggap ancaman terhadap Pancasila, ideologi negara, dan pada gilirannya dianggap merupakan ancaman terhadap negara.

Upaya adu domba yang konflik horisontal ini tidak bisa dilepaskan dari grand-strategi negara-negara Imperialis untuk menghancurkan umat Islam dan kekuatan Islam. Untuk itu, negara-negara Imperialis seperti AS memanfaatkan LSM-LSM komprador yang menjadi kaki tangannya untuk memprovokasi konflik.

Campur tangan asing tampak dari kecaman kedubes AS terhadap insiden Monas. Kedubes AS di Indonesia mengeluarkan siaran pers yang mengutuk aksi kekerasan oleh FPI. AS menilai, aksi itu berdampak serius bagi kebebasan beragama dan dapat menimbulkan masalah keamanan. Namun, pernyataan Kedubes AS itu dinilai anggota Fraksi PKS di DPR, Soeripto, sebagai bentuk campur tangan AS dalam masalah dalam negeri. ”Itu tidak etis. Bahasa kasarnya intervensi. Seakan-akan pemerintah kita yang lemah,” katanya.

Grands strategi ini bisa terlihat dengan jelas dari rekomendasi Rand Corporation yang merupakan think-thank neo-conservative AS yang banyak mendukung kebijakan Gedung Putih. Dalam rekomendasi Cheryl Benard dari Rand Corporation yang berjudul CIVIL DEMOCRATIC ISLAM , PARTNERS ,RESOURCES, AND STRATEGIES secara detil diungkap upaya untuk memecah belah umat Islam.

STRATEGI : PECAH BELAH KELOMPOK ISLAM

Langkah pertama melakukan klasifikasi terhadap umat Islam berdasarkan kecendrungan dan sikap politik mereka terhadap Barat dan nilai-nilai Demokrasi.

Pertama : Kelompok Fundamentalis : menolak nilai-nilai demokrasi dan kebudayaan Barat kontemporer. Mereka menginginkan sebuah negara otoriter yang puritan yang akan dapat menerapkan Hukum Islam yang ekstrem dan moralitas. Mereka bersedia memakai penemuan dan teknologi modern untuk mencapai tujuan mereka.

Kedua : Kelompok Tradisionalis : ingin suatu masyarakat yang konservatif. Mereka mencurigai modernitas, inovasi, dan perubahan.

Ketiga : Kelompok Modernis : ingin Dunia Islam menjadi bagian modernitas global. Mereka ingin memodernkan dan mereformasi Islam dan menyesuaikannya dengan zaman.

Keempat : Kelompok Sekularis : ingin Dunia Islam untuk dapat menerima pemisahan antara agama dan negaradengan cara seperti yang dilakukan negara-negara demokrasi industri Barat, dengan agama dibatasi pada lingkup pribadi.


STRATEGI BELAH BAMBU DAN ADU DOMBA

 Setelah membagi-bagi umat Islam atas empat kelompok itu, langkah berikutnya yang penting yang direkomendasi Rand Corporation adalah politik belah bambu. Mendukung satu pihak dan menjatuhkan pihak lain, berikutnya membentrokkan antar kelompok tersebut. Upaya itu tampak jelas dari upaya membentrokkan antara NU yang dikenal tradisionalis dengan ormas Islam yang Barat sering disebut Fundamentalis seperti FPI, HTI, atau MMI

Hal ini dirancang sangat detil. Berikut langkah-langkahnya :

Pertama : Support the modernists first (mendukung kelompok Modernis)

  • Menerbitkan dan mengedarkan karya-karya mereka dengan biaya yang disubsidi.

  • Mendorong mereka untuk menulis bagi audiens massa dan bagi kaum muda.

  • Memperkenalkan pandangan-pandangan mereka dalam kurikulum pendidikan Islam.

  • Memberikan mereka suatu platform publik

  • Menyediakan bagi mereka opini dan penilaian pada pertanyaan-pertanyaan yang fundamental dari interpretasi agama bagi audiensi massa dalam persaingan mereka dengan kaum fundamentalis dan tradisionalis, yang memiliki Web sites, dengan menerbitkan dan menyebarkan pandangan-pandangan mereka dari rumah-rumah, sekolah-sekolah, lembaga-lembaga, dan sarana yang lainnya.

  • Memposisikan sekularisme dan modernisme sebagai sebuah pilihan “counterculture” bagi kaum muda Islam yang tidak puas.

  • Memfasilitasi dan mendorong kesadaran akan sejarah pra-Islam dan non-Islam dan budayannya, di media dan di kurikulum dari negara-negara yang relevan.

  • Membantu dalam membangun organisasi-organisasi sipil yang independent, untuk
    Mempromosikan kebudayaan sipil (civic culture) dan memberikan ruang bagi rakyat biasa untuk mendidik diri mereka sendiri mengenai proses politik dan mengutarakan pandangan-pandangan mereka.



Kedua, Support the traditionalists against the fundamentalists : Mendukung kaum tradisionalis dalam menentang kaum fundamentalis. Langkah-langkah yang dilakukan antara lain :

  • Menerbitkan kritik-kritik kaum tradisionalis atas kekerasan dan ekstrimisme yang dilakukan kaum fundamentalis; mendorong perbedaan antara kaum tradisionalis dan fundamentalis.

  • Mencegah aliansi antara kaum tradisionalis dan kaum fundamentalis.

  • Mendorong kerja sama antara kaum modernis dan kaum tradisionalis yang lebih dekat dengan
    Kaum modernis.

  • Jika memungkinkan, didik kaum tradisionalis untuk mempersiapkan diri mereka
    untuk mampu melakukan debat dengan kaum fundamentalis. Kaum fundamentalis
    secara retorika seringkali lebih superior, sementara kaum tradisionalis melakukan praktek politik „Islam pinggiran” yang kabur . Di tempat-tempat seperti di Asia Tengah, mereka mungkin perlu untuk dididik dan dilatih dalam Islam ortodoks untuk mampu mempertahankan pandangan mereka.

  • Menambah kehadiran dan profil kaum modernis pada lembaga-lembaga tradisionalis.

  • Melakukan diskriminasi antara sektor-sektor tradisionalisme yang berbeda. Mendorong orang-orang dengan ketertarikan yang lebih besar atas modernisme, seperti pada Mazhab Hanafi, lawan yang lainnya. Mendorong mereka untuk membuat isu opini-opini agama dan mempopulerkan hal itu untuk memperlemah otoritas dari penguasa yang terinspirasi oleh paham Wahhabi yang terbelakang. Hal ini berkaitan dengan pendanaan. Uang dari Wahhabi diberikan untuk mendukung Mazhab Hambali yang konservatif. Hal ini juga berkaitan dengan pengetahuan. Bagian dari Dunia Islam yang lebih terbelakang tidak sadar akan kemajuan penerapan dan tafsir dari Hukum Islam.

  • Mendorong popularitas dan penerimaan atas Sufisme


Ketiga, Confront and oppose the fundamentalists : Mengkonfrontir dan menentang kaum fundamentalis. Langkah-langkahnya antara lain :

  • Menentang tafsir mereka atas Islam dan menunjukkan ketidak akuratannya.

  • Mengungkap keterkaitan mereka dengan kelompok-kelompok dan aktivitas-aktiviats illegal.

  • Mengumumkan konsekuensi dari tindakan kekerasan yang mereka lakukan.

  • Menunjukkan ketidak mampuan mereka untuk memerintah, untuk mendapatkan perkembangan positif atas negara-negara mereka dan komunitas-komunitas mereka.

  • Mengamanatkan pesan-pesan ini kepada kaum muda, masyarakat tradisionalis yang alim, kepada minoritas kaum muslimin di Barat, dan kepada wanita.

  • Mencegah menunjukkan rasa hormat dan pujian akan perbuatan kekerasan dari kaum Fundamentalis, ekstrimis dan teroris. Kucilkan mereka sebagai pengganggu dan pengecut, bukan sebagai pahlawan.

  • Mendorong para wartawan untuk memeriksa isu-isu korupsi, kemunafikan, dan tidak bermoralnya lingkaran kaum fundamentalis dan kaum teroris.

  • Mendorong perpecahan antara kaum fundamentalis.


Keempat, Secara selektif mendukung kaum sekuler :

  • Mendorong pengakuan fundamentalisme sebagai suatu musuh bersama, mematahkan aliansi dengan kekuatan-kekuatan anti Amerika berdasarkan hal-hal seperti nasionalisme dan ideology kiri.

  • Mendorong ide bahwa agama dan Negara juga dapat dipisahkan dalam Islam dan bahwa Hal ini tidak membahayakan keimanan tapi malah akan memperkuatnya. Pendekatan manapun atau kombinasi pendekatan manapun yang diambil, kami sarankan bahwa hal itu dilakukan dengan sengaja dan secara hati-hati, dengan mengetahui beban simbolis dari isu-isu yang pasti; konsekuensi dari penyesuaian ini bagi pelaku-pelaku Islam lain, termasuk resiko mengancam atau mencemari kelompok-kelompok atau orang-orang yang sedang kita berusahah bantu; dan kesempatan biaya-biaya dan konsekuensi afiliasi yang tidak diinginkan dan pengawasan yang tampaknya pas buat mereka dalam jangka pendek.(swaramuslim.com - hidayatullah.com)


DOKUMENNYA BISA DI UNDUH LANGSUNG DARI SITUS RESMI RAND CORP:
http://www.rand.org/pubs/monograph_reports/MR1716.html


COMBAT KIT FOR LATIP :))

Ulama AS: Non-Muslim memecah Muslimin utk cegah KHILAFAH
http://www.youtube.com/watch?v=2NI3WR4pBfE
PECAH BELAH ALA RAND CORPORATION, Membela kelompok2 liberal & aliran2 sesat, memojokkan & membesar2kan "kekurangan" fundamentalis:
http://akar03.multiply.com/journal/item/69/INSIDEN_MONAS_DAN_PECAH_BELAH_ALA_RAND_CORPORATION

Sumber Aslinya langsung dari rand corporation:http://www.rand.org/pubs/monograph_reports/MR1716.html

yaaaa mirip2 yg sekarang sedang dilakukan Mister Latip terus menerus tanpa lelah :))

Rabu, 02 Februari 2011

WNI Tewas di Mesir- Inilah Pesan Terakhir Imanda Amalia

http://news.okezone.com/read/2011/02/03/337/420983/inilah-pesan-terakhir-imanda-amalia
Kamis, 3 Februari 2011 - 12:20 wib
TB Ardi Januar - Okezone


Facebook

JAKARTA - Tragedi revolusi di Mesir akhirnya menewaskan seorang Warga Negara Indonesia atas nama Imanda Amalia.
Sebelum dikabarkan tewas, Imanda sebelumnya pernah mengirimkan sebuah pesan melalui Blackberry Messenger (BBM). Berikut isi BBM Imanda yang dilansir dari Facebook milik Science Of Universiti, Kamis (3/2/2011).

Doakan Manda,

Kami terjebak dalam baku tembak
Ambulance tertembak
Terkena lemparan batu
Blom bisa dievakuasi karena massa makin memanas

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah terkait berita ini.
(teb)

*UPDATE: Berita ini masih simpang siur, belum bisa dikonfirmasi kebenarannya.